
Dhaka, gatra.net- Seorang pria dipukuli sampai mati dan tubuhnya dibakar di Bangladesh utara setelah penduduk desa menuduhnya menodai kitab suci yang disimpan di sebuah masjid. Aljazeera, 30/10.
Ratusan orang di sebuah kota di Bangladesh telah memukuli dan menghukum seorang pria yang diduga menodai kitab suci umat Islam, kata polisi.
Massa pada Kamis menangkap dua pria yang telah ditahan resmi setelah mereka dituduh menginjak Alquran di masjid utama Burimari di distrik Lalmonirhat, lebih dari 300 kilometer (186 mil) barat laut ibu kota, Dhaka.
"Mereka memukuli satu orang sampai mati dan kemudian membakar tubuhnya," kata kepala polisi distrik Abida Sultana kepada kantor berita AFP.
Sultana mengatakan kedua pria itu mengatakan kepada imam di masjid bahwa pejuang garis keras mungkin menyimpan senjata ilegal di dalam gedung, kantor berita DPA melaporkan.
Kedua pria itu kemudian mencoba mencari senjata di rak tempat disimpan Alquran dan Hadis (ucapan Nabi Muhammad), dengan cara yang menurut imam tidak menghormati kitab suci.
Terjadi pertengkaran dan penduduk setempat awalnya mengurung kedua pria itu di sebuah ruangan.
Beberapa ratus orang kemudian bergegas ke tempat kejadian pada malam hari dan membawa pergi salah satu pria ke daerah terdekat di mana mereka memukulinya dan membakar tubuhnya, kata petugas tersebut.
Polisi menemukan mayat pria yang hangus itu, kata pejabat pemerintah daerah Abu Newaz Nishat. Rekaman serangan itu menjadi viral di media sosial tak lama setelah insiden itu.
Korban berusia 35 tahun itu dilaporkan berjuang dengan masalah psikologis setelah dia baru-baru ini kehilangan pekerjaannya sebagai pustakawan di sebuah perguruan tinggi di distrik tetangga Rangpur, kata Nishat.
Polisi tidak menemukan senjata apa pun di masjid dan pria kedua ditahan oleh polisi. Desas-desus dan takhayul sering mengarah pada insiden kekerasan di Bangladesh. Lebih dari 50 orang tewas dalam pemukulan massa pada tahun 2019, menurut pengawas hak asasi manusia, Ain o Salish Kendra.
Insiden itu juga terjadi di tengah kemarahan yang memuncak di negara mayoritas Muslim itu atas dugaan komentar Islamofobia yang dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Puluhan ribu orang ambil bagian dalam demonstrasi anti-Prancis minggu ini di ibu kota Dhaka dan kota pelabuhan Chittagong, menyerukan boikot produk Prancis. Lebih banyak demonstrasi telah dilakukan setelah sholat Jumat.