
Semarang, gatra.net- Ribuan massa dari berbagai ormas Islam Sekota Semarang menggelar aksi unjuk rasa mengecam presiden Perancis macron yang dinilai telah melecehkan nabi Muhammad Saw.
Dalam aksinya , massa yang berjumlah ratusan datang dengan membawa poster dan spanduk, berkumpul di depan masjid Baiturrahman dengan berjalan kaki menuju ke bundaran air mancur di jalan Pahlawan Semarang.
Koordinator Aksi Bela Nabi Agus Triyanto dari Muallaf Center Semarang mengatakan, Aksi yang dilakukan massa adalah bentuk kekesalan kepada presiden Perancis macron yang telah melecehkan nabi Muhammad yang menjadi panutan umat Islam.
Menurut Agus,, mereka yang ikut dalam aksi ini antara lain dari forum umat Islam Semarang (FUIS), Front Pembela Islam (FPI Jateng), Muallaf center Semarang, dan IKADI Semarang mengutuk keras presiden perancis Manuele Macron yang dinilai telah melukai umat Islam.
“Disamping untuk memperingati maulid yang bertepatan dengan kelahiran nabi, aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk pembelaan kepada Nabi yang telah dinistakan presiden Macron, sehingga kami menyerukan kepada umat Islam untuk memboikot segala produk-produk dari Prancis” kata Agus dalam orasinya di hadapan peserta aksi.
Selain Agus, Sekretaris Daerah Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah Amir Hamzah mengutuk keras presiden Perancis yang telah melecehkan nabi Muhammad SAW. Amir meminta kepada kepada gubernur Ganjar Pranowo untuk menyampaikan ke presiden untuk mengeluarkan sikap terkait ucapan presiden Perancis Macron.
“Kasus pelecehan yang di lakukan oleh presiden perancis ini Ini lebih besar dari masalah omnibus law, oleh karena itu kami mengutuk dan melaknat Macron dan siap untuk jihad melawan Macron untuk membela nabi” kata Amir dalam orasinya.
Petugas dari petugas Polwiltabes Semarang nampak menjaga peserta aksi saat seorang pendemo meletakan foto presiden macron di tengah jalan agar terlindas oleh mobil dan motor yang melintas di kawasan jalan pahlawan semarang.
Peserta aksi membubarkan diri setelah mereka membakar foto presiden perancis seraya berjanji untuk mengkampanyekan untuk memboikot produk-produk dari perancis yang beredar di Semarang.