
Jakarta, gatra.net - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) jangan terlena karena daerahnya tidak masuk dalam zona persebaran Covid-19.
Wiku dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10), menyampaikan perhatian kepada seluruh pemda karena terjadi peningkatan daerah yang masuk dalam zona oranye atau resiko sedang persebaran Covid-19 pada pekan ini.
Menurut Wiku, pada Selasa kemarin zona oranye meningkat dari 344 menjadi 360, atau sebanyak 70% dari seluruh kabupaten atau kota di Indonesia masuk dalam zona oranye. Sedangkan zona merah sebaran daerahnya turun dari 32 menjadi 20.
"Ini adalah bukti bahwa banyak daerah yang terlena karena tidak masuk pada zona merah. Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan. Jika tidak waspada dan terus lengah, maka kabupaten atau kota di zona oranye, sewaktu-waktu dapat berpindah ke zona merah," ujarnya.
Pada pekan ini juga terjadi perubahan pada zona hijau. Terjadi penurunan drastis jumlah daerah pada zona hijau atau tidak ada kasus baru, dari 12 menjadi 7. Dan pada zona hijau tidak terdampak menurun dari 13 menjadi 12 kabupaten atau kota. Yang perlu menjadi perhatian katanya, terdapat 4 kabupaten atau kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru kini masuk zona oranye.
Keempat daerah tersebut, yakni Bengkulu Selatan, Bengkulu; Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah; Pulau Taliabu, Maluku Utara; dan Mbramo Tengah, Papua. Lalu ada 2 kabupaten atau kota yang sebelumnya zona hijah tidak ada kasus baru, kini masuk zona kuning yakni Lebong, Bengkulu; dan Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).
"Dan ada 1 kabupaten atau kota yang sebelumnya tidak pernah ada kasus Covid-19 menjadi ada dan masuk ke zona kuning, yaitu Natuna di Kepulauan Riau," kata Wiku.