Home Internasional MUI Indonesia: Macron Hina Islam dan Menyulut Permusuhan

MUI Indonesia: Macron Hina Islam dan Menyulut Permusuhan

Jakarta, gatra.net – Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa bagi umat Islam, kalau ada orang yang menghina agamanya dan merendahkan Nabi Muhammad SAW, apalagi dia seorang presiden maka umat Islam tentu tidak akan tinggal diam. 

“Berbagai reaksi tentu akan terjadi. Dan kalau ada umat Islam yang melakukan tindak kekerasan maka jangan hanya mereka yang  disalahkan, tapi yang harus lebih disalahkan lagi adalah orang yang telah memantik reaksi dari umat islam tersebut,”  kata Anwar di Jakarta, Rabu (28/10).

“Untuk itu, dalam melihat setiap masalah yang terkait dengan umat Islam, kita tidak mau dunia berlaku tidak adil dan tidak jujur karena biasanya mereka hanya melihat apa yang terjadi dan tidak mau mencari apa yang telah menjadi penyebab mengapa hal itu terjadi, karena saya lihat berbagai tindak kekerasan yang dilakukan oleh segelintir kecil orang dari kalangan umat Islam diberbagai belahan dunia nyaris tidak ada yang merupakan aksi yang berdiri sendiri. Semuanya merupakan reaksi terhadap perlakuan tidak baik yang telah dilakukan oleh pihak lain kepada mereka yang menyakiti hati mereka  seperti yang dilakukan oleh majalah charlie hebdo dan presiden perancis tersebut,” tambahnya. 

“Oleh karena itu kalau dunia ingin tenang dan damai maka jangan ada diantara kita yang menghina dan merendahkan orang lain dan agama serta keyakinannya atas dasar apapun. Untuk itu saya  meminta Macron agar mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam,” ujarnya.

Anwar menegaskan bahwa, “Kita tidak bisa menerima alasan Macron karena dia menghormati dan melindungi kebebasan  berekspressi rakyatnya, karena  kita harus tahu bahwa yang namanya kebebasan berekspressi itu tetap harus ada batasnya sebab kalau tidak maka dunia tentu akan kacau,” ujatnya. 

“Untuk itu kita mengingatkan Macron dan  masyarakat dunia agar meletakkan konsep kebebasan tersebut ditempat yang tepat, sebab bila tidak maka dia tentu akan bisa menyeret dunia kepada kekacauan dan permusuhan serta akan memunculkan dendam yang berkepanjangan, yang tidak akan kunjung berakhir,” katanya. 

Supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dunia, Anwar mengharapkan agar Macron secepatnya mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat islam. 

“Saya yakin dan percaya bila yang bersangkutan mau meminta maaf atas sikap dan tindakannya tersebut maka umat Islam tentu pasti akan memaafkannya sehingga api permusuhan yang sudah menyala tersebut akan bisa padam secepatnya karena umat Islam adalah umat yang pemaaf, dan cinta damai,” katanya. 

186

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR