
Semarang, gatra.net - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan pihaknya tidak melarang warga pulang kampung saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad, 28 Oktober-1 November 2020 asalkan menataati protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
“Saya sarankan tidak balik ke Jateng, tapi kalau mau balik kan tidak bisa ditolak karena ya warga Jateng, hanya saya minta protokol kesehatannya diikuti,” katanya di Semarang, Senin (26/10).
Meski begitu, Ganjar tetap berpesan kepada warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak di daearah untuk tetap tinggal di tempatnya masing-masing selama libur panjang.
Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, lanjut Ganjar, maka pada titik-titik perbatasan, seperti di Banyumas, Rembang, Karanganyar, dan Brebes dijaga ketat aparat kepolisian, Dinas Perhubungan, dan petugas Satpol Pamong Praja kabupaten/kota.
Pada titik-titik tersebut, juga akan dibantu oleh tim tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Jateng dan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
Tim tersebut, menurut Ganjar, juga akan melakukan random test Covid-19 kepada pengendara di titik perbatasan, serta pengunjung di sejumlah tempat pariwisata guna meyakinkan pengunjung bahwa wisatawan dalam keadaan sehat.
“Insya Allah perencanaannya sudah cukup matang, kami pastikan semuanya siaga untuk bisa menjemput, mengawal, mengamankan mereka yang pulang ke Jateng. Kalau ada random test, jangan menghindar,” harap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, untuk mengantisipasi bencana serta libur panjang telah dibentuk Tim Gabungan Kesiapsiagaan Bencana di Jateng.
Tim gabungan akan pro aktif mengolah data prediksi dari Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) dengan membuat peta bencana, termasuk infrastruktur.
Informasi tersebut kemudian akan disebarkan supaya masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengantisipasi lebih awal.
“Kami pro aktif supaya masyarakat kalau lewat jalan aman. Kalau ada potensi banjir dan longsor akan ingatkan,” ujar Ganjar.
Kepada tim gabungan, Ganjar meminta untuk melakukam simulasi penanganan pengungsi, untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19 klaster pengungsian.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, jajaran kesehatan siap bekerja ekstra menghadapi bencana alam dan non alam. Termasuk penanganan pengungsi kita sudah punya titik karantina.
“Untuk random tes di tempat wisata dan libur panjang, pihaknya sudah siap sesuai arahan Pak Gubernur dilakukan tes secara sampling. Kalau hasil rapid tes reaktif kita akam swab,” ujar Yulianto.