Home Politik Pantau MBR, Cawali Eri Ingin Ada Big Data di Surabaya

Pantau MBR, Cawali Eri Ingin Ada Big Data di Surabaya

Surabaya, gatra.net - Calon wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, ingin ada big data di Surabaya. Big data itu berisi data dan informasi terkait semua layanan masyarakat yang sudah tercatat pada sistem informasi pemerintah kota Surabaya.

Ia menyebut sistem ini memuat data kependudukan, hingga layanan yang terkait kesejahteraan dan kesehatan warga Surabaya. Misalnya, data peserta BPJS dari Puskesmas yang mengkategorikan warga sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Data di pemerintah kota itu akan kami jadikan Big Data. Jadi akan ada satu data yang akan menarik semuanya," kata Eri kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (24/10).

Eri menjelaskan keberadaan big data akan memudahkan pelacakan warga. Contohnya, apakah warga sudah mendapatkan benefit dari pemerintah kota Surabaya atau belum.

Menurut mantan Kepala Bappeda Surabaya itu, big data nantinya akan menyasar para warga yang memang benar-benar masuk kategori MBR. Selain itu, big data juga memudahkan pemantauan kondisi perekonomian pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya.

"(Secara real time) per jam, itu PAD yang masuk berapa. Kita bisa tahu itu. Sehingga, setelah semua data menjadi satu, big data, bisa melihat program untuk tahun atau semester berikutnya, kami harus ngapain," jelas Eri.

Eri juga akan mengupayakan kesejahteraan warga Surabaya pada dunia kerja. Jika terpilih memimpin Surabaya, ia akan mengupayakan warga usia produktif dapat mengakses kesempatan kerja yang lebih mudah. Aturannya, sebesar 40% kuota untuk pekerja yang adalah mereka yang berdomisili atau ber-KTP Surabaya. Dirinya juga ingin pemerintahannya nanti menjadi fasilitator bagi warga Surabaya melalui serangkaian sertifikasi kerja untuk meningkatkan daya saing.

"Jadi kalau ada investor investasi di Surabaya dan ingin merekrut pekerja, dia akan mengambil data dari Dinas Ketenagakerjaan di big data itu tadi. (Akan ketahuan) siapa yang belum bekerja. Karena itu sudah perjanjian," katanya.

173