
Purbalingga, gatra.net - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sedang mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali Rumah Sakit (RS) darurat di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon. Rumah sakit dengan kapasitas 13 ruang isolasi itu merupakan gedung Puskesmas Kemangkon 2 yang selesai dibangun tahun 2019.
Pjs Bupati Purbalingga, Sarwa Pramana mengatakan, pihaknya akan membuka kembali rumah sakit darurat itu apabila ada peningkatan kasus penularan terbaru. Meski saat ini, status Purbalingga sudah turun dari zona oranye ke zona kuning.
"Kami menunggu laporan perkembangan kasus Covid-19 terbaru. Kami akan putuskan segera, begitu kasus Covid naik seiring dengan gencarnya swab di berbagai tempat. Jika hari ini ada laporan penambahan yang signifikan, maka hari ini pula kami akan buka," kata Sarwa, di Pendapa Kabupaten Purbalingga, Jumat (23/10).
Dia mengatakan, RS darurat Gambarsari kembali dibuka untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 saat libur panjang pekan depan. Di sisi lain ruang isolasi di RSUD Goeteng Tarunadibrata serta di RS Panti Nugroho dan sejumlah rumah sakit swasta sudah hampir penuh.
"Kami perkirakan pasca libur panjang pekan depan, jika banyak pemudik datang dari wilayah zona merah seperti Jakarta dan sekitarnya, maka kasus akan naik," kata Sarwa.
Dia menjelaskan, untuk kebutuhan operasional RS Darurat, Pemkab telah menyiapkan anggaran dari dana Tak Terduga (TT) sebesar Rp605 juta. Dinas Kesehatan bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) sedang menyusun anggaran.
Sarwa mengaku harus memperhitungkan matang pembukaan rumah sakit darurat ini. Jika dibuka namun nantinya pasien kembali landai, maka pembukaan rumah sakit darurat itu akan sia-sia. Satu sisi, tenaga medis yang terbatas dan anggaran dana TT menjadi berkurang.
"Kami juga harus mencadangkan dana TT untuk antisipasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang mulai terjadi di Purbalingga," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono, mengatakan, hingga Jumat (23/10) terdapat penambahan 23 kasus positif baru dari hasil swab terhadap 2.138 orang. Dengan penambahan ini maka kasus positif menjadi 91 orang. Jumlah ini masih tertampung di rumah sakit yang ada di Purbalingga.
"Hari ini kami belum menerima laporan pasien sembuh, jika ada tambahan pasien sembuh tentunya jumlah pasien aktif akan berkurang dan daya tampung rumah sakit juga masih mencukupi," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini Purbalingga akhirnya turun dari zona oranye Covid-19 ke zona kuning sejak akhir pekan lalu. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan.
Tren positif ditunjukkan dengan seiiring gencarnya penelusuran. Peningkatan kasus hampir menyentuh angka 70 karena tracing terus menerus juga diikuti dengan angka kesembuhan yang terus meningkat.