
Pekanbaru, gatra.net - Ketua Umum Relawan Jokowi Center, Raya Desmawanto, berharap deklarasi Koalisi Aliansi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Provinsi Riau ditunda.
Menurutnya saat ini lebih penting untuk menciptakan soliditas bangsa dalam menghadapi Covid-19, ketimbang mengambil tindakan yang memicu kegaduhan.
"Kalau bisa KAMI menahan diri dulu lah, nanti setelah situasi kembali normal baru bikin deklarasi. Kan di Lombok,Karawang dan Surabaya sudah ditolak. Harusnya kalau sudah ditolak sebagian kelompok masyarakat (ditunda dulu). Ini kan bisa memicu konflik," sebutnya kepada gatra.net melalui sambungan seluler, Senin (5/10).
Rayan menambahkan, pada prinsipnya pihaknya tidak mempersoalkan giat organisasi KAMI, lantaran itu merupakan hak politik. Namun, ia menekankan, pihaknya melihat pembelahan di tengah masyarakat pasca kemunculan KAMI. Hal itu terlihat dari munculnya pro dan kontra ditengah masyarakat terhadap KAMI, sehingga menjurus kegaduhan.
"Sudah dikatakan Presiden Jokowi agar jangan membuat kegaduhan ditengah pandemi. Kalau bisa KAMI tidak membuat kerumunan, menciptakan situasi riuh, dan memancing orang bereaksi kontraproduktif," pungkasnya.
Bila tidak ada halangan, KAMI Riau rencananya bakal di deklarasikan pada Jum'at (9/10). Acara deklarasi ini kabarnya bakal dihadiri langsung mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sementara itu Sekretaris KAMI Riau, Azmi Rozali, mengatakan saat deklarasi nanti pihaknya akan melakukan giat sesuai protokol kesehatan. Bahkan untuk memastikan minimnya kerumunan, panitia acara tidak akan menggelar deklarasi dengan pola rapat umum.
"Kita adakan di ruangan tertutup.Jika ada gangguan, maka penganggu lah yang merusak keamanan di kota Pekanbaru. Tidak ada alasan juga deklarasi itu diganggu. Tidak ada konstitusi yang ditabrak, semua berjalan sesuai koridor," ujar Azmi.