
Wonogiri, gatra.net- Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid ll di Jakarta beberapa hari yang lalu menjadi sorotan. Bagaimana tidak, penerapan kebijakan tersebut diduga menjadi biangnya kasus kematian Covid-19 di Wonogiri meningkat.
Sontak saja hal ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) lantaran memicu adanya peningkatan jumlah warga yang pulang kampung. "Mereka (kematian empat pasien) diduga terpapar Corona di perantauan," ucap Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri Joko Sutopo, Sabtu (26/9).
Ia mengatakan bukan hanya soal penambahan jumlah pasien Covid-19 yang menjadi perhatiannya. Namun juga adanya kasus dimana dalam satu bulan terdapat empat pasien positif corona yang meninggal dunia.
Bupati Wonogiri itu meminta jajarannya untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi guna menyikapi temuan kasus di Wonogiri ini. Dirinya ingin kasus ini mendapat perhatian khusus, karena menurutnya kasus kematian pasien positif corona ini tak lazim.
"Kalau (dibandingkan dengan) kasus-kasus yang telah terjadi, empat kasus meninggal ini berbeda. Mereka ini memiliki gejala klinis hampir sama yaitu ada pengentalan darah," kata pria yang akrab disapa Jekek tersebut.
Dengan adanya kasus-kasus itu, maka saat ini dilakukan penambahan fasilitas alat-alat kesehatan di RSUD. "Anggarannya sudah disiapkan, hal itu sebagai langkah-langkah antisipasi kami," bebernya.
Sementara data terakhir kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mencapai angka 232 kasus. Dengan rincian 15 dirawat di rumah sakit, 7 karantina khusus, 201 sembuh, dan 9 orang meninggal dunia.