
Ambon, gatra.net - Wabah Covid-19 ternyata tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan dan sosial, tetapi juga bidang ekonomi. Pandemi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Maluku negatif, di antaranya karena menurunnya perputaran uang.
Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Teguh Triyono, kepada wartawan di ruang kerjanya, menjelaskan, faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya perputaran uang, yaitu adanya pembatasan jam operasional sejumlah usaha saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), adanya social distancing, serta beredarnya informasi negatif soal Covid-19.
"Jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, tahun ini pemenuhan uang tunai atau perputaran uang memang dengan adanya pandemi ini relatif berkurang," kata Teguh.
Sementara itu, kata Teguh, untuk transaksi nontunai justru mengalami perkembangan, karena banyak yang menggunakan aplikasi nontunai.
"Kita bersyukur untuk proyeksinya Indonesia masih positif walaupun positifnya berada pada 0,9 sampai 1,5%. Hal ini disebabkan karena ada Bantuan Langsung Tunai (BLT), Dana Desa, dan Kartu Prakerja, yang membuat kegiatan ekonomi," ujarnya.