Home Ekonomi Laba Bersih Maybank Capai Rp809,7 Miliar

Laba Bersih Maybank Capai Rp809,7 Miliar

Jakarta, gatra.net — Laba bersih PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Perseroan) setelah pajak dan kepentingan nonpengendali (PATAMI) mengalami kenaikan sebesar 7,0% menjadi Rp809,7 miliar.

Angka tersebut merupakan hasil kinerja Maybank Indonesia pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2020 di tengah gejolak dan disrupsi pasar akibat pandemi Covid-19.  Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan nonbunga (fee based income) dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan (sustained strategic cost management).

Demikian keterangan Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, dalam paparan kinerja dan perkembangan terkini perseroan yang digelar secara virtual pada Kamis (24/09). Paparan publik (public expose) tersebut untuk menyampaikan perkembangan terkini perseroan per akhir semester pertama 2020 kepada publik, termasuk para pemegang saham dan investor.

"Terlepas dari kondisi pasar yang kurang kondusif, kami telah berhasil membukukan hasil positif dalam enam bulan pertama 2020," kata Taswin.

Menurutnya, Maybank telah mengubah kondisi pasar yang menantang menjadi peluang pada layanan perbankan digital serta tetap menjaga pertumbuhan yang baik. Kondisi saat ini telah membuat pihaknya menjadi lebih kreatif, terutama dengan memanfaatkan teknologi dalam melakukan komunikasi kepada para nasabah.

"Kami telah mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio bank atas pandemi global yang terjadi," ujar Taswin.

Profil pendanaan bank terus menguat, seperti tercermin dari peningkatan rasio CASA dari 33,1% pada Juni 2019 menjadi 40,0% pada Juni 2020, dan tabungan meningkat sebesar 9,9%. Peningkatan CASA merupakan hasil penerapan strategi Maybank untuk mengurangi pendanaan berbiaya tinggi melalui penyediaan layanan cash management berbasis perbankan digital.

Maybank mencatat kenaikan pendapatan fee based sebesar 1,4% menjadi Rp1,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang terdapat pendapatan fee nonrutin sebesar Rp101,0 miliar dari hasil penyelesaian arbitrase domestik.

Bila pendapatan fee nonrutin tersebut tidak diperhitungkan, maka Maybank mencatat kenaikan fee sebesar 11,0% yang berasal dari fee Global Market, bancassurance dan Wealth Management, serta biaya transaksi e-channel.

Maybank telah mengalihkan upaya untuk meningkatkan peluang bisnis di tengah kondisi pasar yang menantang dengan mengoptimalkan layanan perbankan digital, Maybank2u (M2U) yang mulai banyak digunakan nasabah melalui layanan mobile apps, khususnya dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Transaksi keuangan yang dilakukan melalui M2U naik 136% menjadi 4,5 juta transaksi pada semester I 2020, sementara terdapat 34.000 pembukaan rekening tabungan atau deposito dan lebih dari 45.000 rekening baru dibuka melalui M2U.

Aplikasi M2U tidak hanya menyediakan layanan pembukaan rekening dengan mudah dan cepat, tetapi juga menyediakan fitur yang nyaman dan tidak rumit seperti QR Pay, proses KYC secara digital untuk pembukaan rekening, channel pembayaran donasi, dan fitur menarik lainnya.

Posisi modal Maybank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 22,1% pada Juni 2020 dibandingkan dengan 19,1% pada periode yang sama tahun lalu dan total modal Rp26,4 triliun pada Juni 2020 dibandingkan Rp26,2 triliun pada Juni 2019.

"Pandemi Covid-19 mulai semakin nyata terlihat pada kuartal kedua 2020, dan perseroan telah secara proaktif melakukan komunikasi dengan debitur untuk menilai dampak pandemi terhadap bisnis mereka," kata Taswin.

Perseroan juga telah menawarkan restrukturisasi sesuai kebutuhan debitur berdasarkan pada penilaian yang dilakukan. Terkait ini, telah melibatkan hampir semua debitur nonritelnya untuk menilai apakah restrukturisasi diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tetap dapat menjalankan bisnis secara berkelanjutan dalam periode ini.

Reporter: MAA

82

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR