Semarang, gatra.net - Masih tingginya kasus Covid-19 di Jawa Tengah dinilai sebagai bentuk kegagalan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan sosialiasi protokol kesehatan.

Penilaian ini disampaikan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto setelah melihat gubernur beberapa kali marah-marah pada kepada warga masyarakat di bebarap daerah yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

“Terakhir Pak Ganjar memarahi pengunjung kantin DPRD Jateng, Senin (21/9). Ini menunjukkan sosialisasi yang dilakukan Gubernur dan jajarannya belum berhasil,” katanya, Rabu (23/9).

Mestinya, lanjut Yudi sosialisasi protokol kesehatan harusnya benar-benar dilakukan secara masif karena dukungan anggaran cukup besar. Menurutnya, jangan sampai penanganan Covid-19 di Jateng terlihat baik di media mainstream dan media sosial (medsos) tapi kenyataanya lonjakan kasus tetap tinggi.

“Kami tekankan anggaran besar yang dikelola oleh Ketua Satgas Covid-19 namun hasilnya belum signifikan tapi malah jumlah kasus meningkat terus,” ujarnya.

Berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, Rabu (23/9) jumlah kasus positif Covid-19 di Jateng tercatat sebanyak 20.395 orang dengan perincian sebanyak 2.991 orang diawat, sebanyak 15.548 orang sembuh, dan 1.859 orang meninggal dunia.

“Data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus Covid-19 di Jateng menempati nomor tiga secara nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Yudi yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng mengatakan, seharusnya bukan kemarahan yang mesti ditonjolkan oleh kepala daerah. Namun, program sosialisasi yang masif dengan menyasar masyarakat luas di semua daerah di Jateng termasuk wilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota provinsi.

“Kami minta penanganan Covid-19 tidak hanya untuk kepentingan pencitraan di medsos,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto meminta agar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bijak menegur pelanggar protokol kesehatan Covid-19 yang sedang makan di kantin.

“Tidak perlu marah-marah secara berlebihan,” kata Bambang menanggapi video Ganjar Pranowo masuk ke kantin DPRD Jateng dan marah-marah ke sejumlah aparatur sipil negara (ASN) dan tamu di kantin yang duduk tidak menjaga jarak.