
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo berencana menggelar debat calon peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara virtual. Hal ini dilakukan untuk tetap bisa menjaga protokol kesehatan secara baik. Perlu perhitungan yang cermat di tengah ancaman pandemic Covid-19 yang belum terkendali.
Aturan teknis debat bagi kandidat yang bertarung dalam Pilkada 2020 sudah disusun. Aturan KPU memperbolehkan debat secara langsung dengan pembatasan peserta, yakni 100 orang. Hanya saja situasi ini tetap mengundang bahaya penyebaran virus.
Langkah lain yang diambil adalah debat secara virtual. Bisa dilakukan dengan siaran langsung atau siaran tunda dengan melibatkan lembaga penyiaran publik atau swasta atau di suatu tempat. Ketua KPU Kota Solo Nurul Sutarti mengatakan, pembatasan jumlah peserta yang hadir dalam debat ini dilakukan dengan ketat. Hanya ada 50 orang yang hadir dalam debat. "Jumlah itu sudah termasuk paslon, tim pemenangan Paslon, Bawaslu, perwakilan KPU provinsi dan kami (KPU Kota Solo) sebagai panitia," katanya.
Rencananya pada Pilkada tahun ini KPU Kota Solo merencanakan debat sebanyak dua kali. Meskipun secara aturan, KPU diperbolehkan melaksanakan debat tiga kali. "Debat dua kali ini sudah melebihi dari Pilkada 2015. Sebab Pilkada 2015 lalu kami hanya melaksanakan sekali saja. Memang rencananya ada beberapa kegiatan yang dikurangi, namun ada yang ditambah. Mengingat keterbatasan anggaran," sebutnya.
Sementara itu, menjelang penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora di Pilkada 2020 pada 23 September Wakil Bupati Blora, Arif Rohman berpamitan kepada para ASN yang bertugas di kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blora.
Acara pamitan itu dilakukan Arif saat memimpin apel pagi di halaman kantor Setda Blora, Senin (21/9). Arif Rohman bakal berhadapan dengan Umi Kulsum, istri Bupati Petahana, dan Dwi Astutiningsih. Dengan berjalan kaki dari rumah dinas yang berjarak sekitar 100 meter, Arief Rohman, memasuki halaman Setda disambut Sekda Komang Gede Irawadi, dan sejumlah ASN. Dalam amanatnya, Arif mengapresiasi kerja keras seluruh ASN yang tetap semangat bekerja ditengah Pandemi Covid-19.
"Tetap semangat teman-teman ASN Kabupaten Blora. Tetap jaga kesehatan karena pandemi ini belum usai. Kami berpesan agar seluruh tugas bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar pelayanan masyarakat tetap berjalan," ucapnya.
Kemudian Arif mohon diri, pamit karena harus menjalani cuti untuk tahapan Pilkada 2020. Seperti diketahui, dalam Pilkada 9 Desember 2020, Arif Rohman maju untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Blora berpasangan dengan Tri Yuli Setyowati.
“Yang kedua kami secara pribadi ingin pamit dan mohon diri untuk melaksanakan cuti selama mengikuti tahapan Pilkada. Tanggal 23 September nanti sudah penetapan calon, kemudian 24 pengundian nomor urut dan masa kampanye dimulai 26 September hingga 5 Desember 2020. Sehingga kami akan cuti sebagai Wakil Bupati hingga Desember nanti,” ungkapnya.
Pihaknya juga memohon doa agar pelaksanaan Pilkada Blora 2020 nanti berjalan lancar. Ketiga pasangan calon yang sudah mendaftar semuanya mempunyai niat baik untuk membangun Blora. “Sebagai ASN atau PNS, kami berpesan agar jenengan semua bisa menjaga netralitas dan professional," sambungnya.
Sementara itu, bakal calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka menunggu pengumuman dari KPU soal adanya wacana penundaan Pilkada. "Saya ikut KPU saja. Tidak masalah (kalau mundur), kita ikuti KPU," ucapnya.
Jika nantinya terjadi penundaan dalam Pilkada maka menurutnya tidak bermasalah. Pihaknya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian jika nantinya pelaksanaan Pilkada diundur. "Nggak masalah, saya dan Pak Teguh berkomitmen selalu menjaga protokol kesehatan," ucapnya.
Selain itu Gibran juga berencana akan membuat inovasi baru dalam kampanye, sehingga nantinya meminimalisir tatap muka dengan masyarakat. "Makanya saya punya inovasi kampanye tanpa tatap muka," ucapnya. Namun pada dasarnya bakal pasangan calon (bapaslon) Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa siap dengan semua keputusan KPU. Muh Slamet