
Labuhanbatu, gatra.net - Isu adanya rencana penghapusan mata pelajaran sejarah di sekolah, kini sampai ke Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Bahkan menghebohkan.
Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Labuhanbatu, Muhammad Zen Ajrai Nasution, ditemui pada Senin (21/9), mengatakan, jika melihat isu yang berkembang, terkesan adanya usaha pihak-pihak tertentu untuk menghapus akar sejarah bangsa.
Menurut Zen melihat ada beberapa faktor beredarnya isu tersebut, di antaranya seperti ada upaya menghapus peran sejarah ummat Islam dalam memperjuangkan dan membangun bangsa dan negara.
Selain itu, isu yang sengaja dihembuskan untuk meng-cover beberapa hal yang tidak terselesaikan dalam negara, misalnya terkhusus kegagalan pemerintah dalam penegakan hukum dan mengatasi pandemi Covid-19.
"Aneh memang, tujuannya juga enggak jelas, pastinya sangat tidak pantas mata pelajaran sejarah dihapuskan. Jika dilakukan, bangsa ini akan kehilangan identitasnya, sangat tidak realistis," ujar Zen.
Ketidakwajaran itu, sambung dia, dikarenakan pelajaran sejarah harus tetap ada dan uptodate. Di negara maju, sebut Zen, pelajaran utama adalah sejarah dan berikutnya baru eksakta dan bahasa serta antropologi.
Menurutnya, sejarah merupakan materi untuk menjaga nalar kebangsaan dan identitas diri bangsa. Dari sejarah akan dapat menghargai nilai nasionalisme dan perjuangan para pendahulu dalam mendirikan bangsa.