
Labuhanbatu, gatra.net - Pimpinan Cabang (PC) Pemuda Bulan Bintang Kabupaten Labuhanbatu menyatakan bahwa mereka emoh mendukung pasangan Abdul Roni Harahap-Ahmad Jais Rambe (ROJA) pada Pilkada Labuhanbatu Desember 2020 mendatang. ROJA maju Pilkada didukung PAN, PPP, dan PBB dengan 10 kursi.
Ketua Pemuda Bulan Bintang Labuhanbatu, Arif Hakiki Hasibuan kepada gatra.net, Minggu (20/9) menjelaskan, ketidakikut sertaan mereka dalam mendukung pasangan tersebut dikarenakan sejak tahapan penjaringan, ROJA tidak ikut proses penjaringan bakal calon. ROJA untuk mendapatkan dukungan ketiga partai memang melakukan operasi senyap.
Dijelaskannya, Partai Bulan Bintang yang memiliki 3 kursi di Legislatif Kabupaten Labuhanbatu itu, sejak tanggal 2 hingga 16 Desember 2019 melakukan penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu di Syariah Deli Hotel Rantauprapat.
"Kebetulan saya sekretaris penjaringannya. Hanya ada 3 orang yang mengikuti seleksi pencalonan dan menyerahkan berkas pencalonan tersebut, yaitu H Tigor Panusunan Siregar, M Ridwan Dalimunthe, dan H Erik Adtrada," ungkapnya.
Sementara, baik H Abdul Roni Harahap maupun Ahmad Jais Rambe sama sekali tidak terdaftar sebagai sosok dalam penjaringan. Selaku partai berazaskan Islam, maka dia tetap menjunjung tinggi konsisten apa yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jika Partai Bulan Bintang Pusat memberikan rekomendasi kepada bakal calon bupati yang tidak mengikuti proses penjaringan, sambung Arif Hakiki, maka dirinya selaku ketua Pemuda Bulan Bintang dengan tegas mengatakan tidak akan mendukung pasangan calon tersebut.
"Untuk apa dibuat penjaringan, padahal Partai Bulan Bintang memiliki mekanisme dalam mengusung paslon. Hari ini kembali saya tegaskan tidak akan mendukung pasangan yang dikeluarkan PBB untuk paslon diwilayah Kabupaten Labuhanbatu," tegas Arif Hakiki Hasibuan.
Sementara, Ahmad Jais Rambe dimintai tanggapan terkait enggannya Pemuda Bulan Bintang mendukung mereka, Minggu (29/9) malam, memandang bahwa pernyataan tersebut merupakan hal biasa dalam berdemokrasi.
"Tidak ada masalah, berbeda pandangan dalam demokrasi itu biasa, tidak bisa kita paksakan orang. Terpenting itu, Pilkada bisa berjalan sukses tanpa kendala," ujarnya.