
Jakarta, gatra.net - Hari Keselamatan Pasien Sedunia atau Patient Safety Day diperingati pada 17 September setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tidak ada yang boleh dirugikan dalam perawatan kesehatan.
Dalan webinar bertajuk "Patien Safety Day 2020" yang digelar pada Hari Kamis (17/9), Hari Penyelamatan Pasien Sedunia menyerukan solidaritas global untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Ketua Internasional Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia, dr. Jarir At Thobari DPharm PhD, ?mengatakan, salah satu yang penting dalam keselamatan dan keamanan pasien adalah efek samping obat.
Menurutnya, seseorang yang mengonsumsi obat dengan dosis tepat dan pengunaan benar, namun merasakan efek yang tidak diinginkan, seperti jantung berdebar kencang, keram perut, mengantuk, maka orang tersebut dikatakan mengalami efek samping obat.
Menurut Jarir, obat memiliki dua sisi. Obat tidak hanya memberikan manfaat bagi pasien, namun bisa menyebabkan risiko yang dapat memicu kondisi pasien lebih buruk.
"Risiko bisa terjadi pada semua orang dan kadang risiko itu jauh lebih berat dibanding penyakit yang diobati," ujarnya.
Dia menjelaskan, efek samping obat merupakan semua reaksi, efek, atau tanda yang tidak diinginkan dan dapat merugikan pasien. Risiko terjadinya efek samping bervariasi pada seseorang.
Hal ini, lanjut dia, dipengaruhi kondisi penerimaan tubuh masing-masing sesuai usia, berat badan, jenis kelamin, dan faktor-faktor lain, seperti adanya riwayat penyakit sebelumnya.
Reporter: CNC