Karanganyar, gatra.net - Rumah Difabel Meong melaporkan tindak penganiayaan kucing milik warga Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Annisa (20) ke Polres Karanganyar. Tindakan ini mendapat dukungan 5.000 suara dalam petisi online Usut Tuntas Penembakan Kucing Kuki.

"Kami ingin memberikan pelajaran kepada semua pihak agar tidak sembarangan memperlakukan hewan peliharaan. Pelaku penembakan Kuki sudah beberapa kali melakukan itu terhadap empat kucing milik Annisa," kata Ning Hening, pendiri Rumah Difabel Meong kepada wartawan di Mapolres Karanganyar, Rabu (16/9).

Diceritakan, Annisa memiliki empat ekor kucing. Usai lebaran lalu, kucing-kucingnya itu mendapat kekerasan dari seorang tetangganya yang masih kerabat dekat Annisa. Dari empat kucingnya, satu ekor mati tertembus peluru senapan angin bernama Fico.

Sedangkan satu lagi bernama Kuki. kini sedang menanti tindakan medis. Sebutir peluru gotri bersarang di paha kaki belakang kucing berusia enam bulan itu. Dua lainnya hanya luka ringan, yakni Neon dan Pici.

"Saya tidak tahu motif penembakan kucing-kucing milik saya. Padahal mereka tidak pernah buang kotoran sembarangan. Kalau mau pup selalu di pasir yang sudah disiapkan," katanya.

Ning Hening bersama Annisa lapor ke Satreskrim Polres Karanganyar didampingi Ketua DPC Peradi Solo, Badrus Zaman. Mereka menginginkan pelaku, M, diganjar hukuman setimpal. Ning meyakini perbuatan M masuk unsur pidana.

"Dalam delapan bulan ini sudah ada laporan delapan kucing ditembak. Kami mantap melaporkannya ke polisi setelah dudukung petisi oleh 5.000 suara secara online," katanya.

Ketua Peradi Kota Solo, Badrus Zaman mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Hening dan cat lovers dalam menegakkan hukum. Badrus mengatakan, pelaku bisa dijerat dengan pasal 302 KUHP tentang penganiayaan hewan dengan ancaman hukuman 9 bulan penjara.

Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Tegar Satria mengatakan bakal memeriksa pelapor maupun terlapor. Ia berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.