
Yogyakarta, gatra.net - Empat anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta positif Covid-19. DPRD DIY mendorong memperluas pelacakan penyebaran wabah.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana saat jumpa pers secara daring, Rabu (16/9) siang. “Empat orang anggota dewan DIY positif Covid-19. Positif Covid-19 ini bukanlah sebuah aib, bukan sebuah kesalahan,” ujar dia.
Empat orang tersebut diketahui positif Covid-19 dari 32 anggota DPRD DIY yang menjalani tes usap PCR, Sabtu (11/9), di Laboratorum Kesehatan DIY. Adapun total anggota DPRD DIY 55 orang. Keempat penderita Covid-19 itu termasuk orang tanpa gejala (OTG).
“Hasilnya keluar Selasa (15/9). Cepat sekali. Ini bukan karena kami anggota dewan. Sisanya (anggota DPRD) di-swab hari ini,” ujarnya.
Huda tak menjelaskan latar empat anggota DPRD itu, termasuk keanggotaan di fraksi dan komisi di DPRD. “Ini sesuai aturan dan privasi, kecuali mengumumkan sesuai keinginan yang bersangkutan sendiri,” ujarnya.
Sumber penularan Covid-19 belum diketahui. Namun, menurut Huda, kondisi ini tak lepas dari pekerjaan anggota dewan yang harus bertemu orang banyak. “Ini risiko karena mereka ketemu banyak masyarakat, tidak bisa di kantor saja,” ujarnya.
Selain empat anggota DPRD itu, tiga staf Sekretariat DPRD menunjukkan hasil reaktif dari tes cepat. Namun setelah ditindaklanjuti dengan tes usap PCR, ketiganya negatif Covid-19.
Menurutnya, tes Covid-19 akan dijalani semua anggota DPRD dan staf di DPRD. Anggoat dewan menjalani tes usap, sedangkan staf mengikuti tes cepat. Langkah ini untuk menjadi contoh upaya pelacakan penularan Covid-19 bagi masyarakat.
“Kami sejak awal mendorong tracing sebanyak mungkin, seperti ke ASN atau di Malioboro yang telah ditemukan kasus,” ujarnya.
Atas temuan empat kasus ini, gedung DPRD DIY disterikan selama tiga hari mulai hari ini. “Rapat-rapat tetap digelar secara daring,” kata Huda. Keempat anggota dewan yang positif juga mengikuti rapat virtual sembari menjalani isolasi.
Gedung DPRD DIY berada di kawasan Malioboro. Di area pusat niaga dan wisata ini, sedikitnya 11 orang ditemukan positif Covid-19, di antara pedagang dan keluarganya.
Ketua DPW Partai Amanat Nasional DIY Nazaruddin sebelumnya menyebut DPRD DIY berpotensi menjadi klaster Covid-19 baru karena empat anggota dewan positif Covid-19.
“Itu pun belum semua anggota dewan menjalani test swab. Masih cukup banyak yang belum mau melakukan tes swab,” kata dia kepada gatra.net. Menurutnya, DPRD DIY seharusnya di-lockdown selama 14 hari.
“Anggota dewan harus terbuka. Mereka harus menyadari bahwa aktivitas mereka di samping berinteraksi dengan rekan kerja, staf, dan keluarga, mereka juga berinteraksi dengan orang-orang partainya dan konstituennya. Jangan sampai mereka menjadi perantara penyebaran yang lebih luas,” tuturnya.
Nazaruddin mendorong langkah yang sama juga diterapkan anggota DPRD di kota dan kabupaten di DIY. Sebelum empat kasus ini, seorang anggota DRPD Bantul juga dinyatakan Covid-19 pada 24 Agustus lalu.