
Purworejo, gatra.net - Bus Trans Jateng rute Terminal Kutoarjo-Terminal Borobudur pada hari ini resmi beroperasi. Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, langsung diberikan kepada sopir (driver) perempuan BRT Jateng.
Ganjar pada acara yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo, meminta agar para kru BRT memberikan layanan maksimal bagi para penumpang. "Jika ada barang yang tertinggal, harus dikembalikan utuh kepada pemiliknya. Kalau ada driver ugal-ugalan, silakan laporkan saya, langsung saya pecat," kata Ganjar Pranowo, Selasa (1/9).
GP, panggilan akrab Gubernur Ganjar juga menjelaskan bahwa Pemprov Jateng memberikan subsidi kepada pengguna angkutan massal ini. Masyarakat umum hanya perlu membayar Rp4.000. Khusus untuk pelajar, syaratnya harus mengenakan seragam dan menunjukkan kartu pelajar akan dikenai tarif spesial Rp2.000. Untuk veteran dan buruh juga membayar Rp2.000 dengan menujukkan kartu keanggotaan.
Usai acara seremonial, GP didampingi oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian, Wabup Yuli Hastuti, serta Forkominda Purworejo menjajal BRT keliling Alun Alun Purworejo dan turun di Kantor Bupati (Gedung Otonom).
Salah satu pramujasa BRT yang sempat diwawancarai, menerangkan bahwa saat ini baru ada dua halte, yaitu di Terminal Kutoarjo dan Terminal Borobudur. "Kalau ingin naik BRT di wilayah Purworejo ada beberapa tempat pemberhentian, yaitu di halte BRT Terminal Kutoarjo, GOR Sarwo Edie Wibowo, Ponpes Berjam, Plaza, Maron, dan SMP 19 Bener. Saat ini bus yang jalan ada 14 armada," kata pramujasa yang enggan disebutkan namanya.
Untuk menghindari pemularan virus corona jenis baru, SAR CoV-2, setiap bus hanya boleh mengangkut 12 penumpang duduk, 6 berdiri, 1 sopir dan 1 pramujasa. Setiap akan naik, penumpang juga diukur suhu tubuhnya menggunakan thermo gun. Saat tiba di terminal, bus pun akan disterilkan.