Kupang, gatra.net- Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mengucurkan beasiswa pendidikan senilai Rp 2,88 miliar untuk 160 anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Beasiswa diserahkan Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo secara simbolis kepada 160 Taruna/ Taruni anak NTT saat kunjungan kerjanya Pantai Ekowisata Oesina, Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Jumat petang (28/8).

Dalam arahannya Menteri Edhy Prabowo mengatakan Kementerian Kelautan Perikanan menaruh perhatian pada pendidikan masyarakat di NTT, khususnya anak para nelayan. “Kami peduli kepada anak NTT sehingga memberikan beasiswa. Untuk itu saya berharap, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang dapat dimanfaatkan baik oleh anak-anak sebagai putera dan puteri daerah ,” kata Edhy Prabowo.

Lebih lanjut dia minta agar Politeknik Kelautan dan Perikanan yang ada di Kupang ini harus dimanfaatkan secara maksimal agar masalah SDM di NTT khususnya bidang kelautan dan perikanan satu langkah lebih maju dibanding sekarang.

“Potensi kelautan di NTT cukup bagus. Tinggal saja bagaimana cara memberdayakan potensi ini. Salah ujung tombak adalah para peserta didik, Taruna / Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang ini. Para alumni nantinya harus lebih banyak berbuat membantu pemerintah memberdayakan potensi kelautan ini,” jelas Edhy Prabowo.

Sementara Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Lego Suhono, mengatakan, setiap mahasiswa atau Taruna dan Taruni mendapat beasiswa masing-masing senilai Rp 18 juta per tahun. Beasiswa ini dikonversikan dalam biaya kuliah dan biaya hidup untuk satu tahun masa pendidikan.

“Mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang (Taruna dan Taruni) umumnya adalah putra putri dari para nelayan. Mereka menekuni pembudidaya rumput laut, pengolahan ikan, petani garam dan sebagainya. Biaya kuliah gratis ini kami gratiskan untukmsemua mahasiswa melalui beasiswa ini ,” kata Lego Suhono

Lebih lanjut Lego Suhono berharap ke depan semua anak bisa kuliah di Politeknik Kelautan dan Perikanan, terutama anak dari keluarga yang kurang mampu. Kebijakan ini merupakan bagian dari program regenerasi pelaku utama sektor kelautan perikanan sehingga menghasilkan generasi nelayan modern.

“Target kami kedepan para alumni akan menjadi nelayan modern dengan penguasaan teknologi yang lebih maju sehingga produktivitas masyarakat NTT dibidang perikanan meningkat,” katanya.