Jakarta, gatra.net - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar, mengatakan, pihaknya mendorong perempuan yang mempunyai peran penting untuk mencegah perbuatan koruptif dengan menanamkan kejujuran kepada anggota keluarganya.

Lili menyampaikan keterangan ter?sebut saat membuka diskusi daring bertajuk "Perempuan, Korupsi, dan Kesetaraan Gender" pada Kamis (27/8). Menurutnya, peran perempuan sangat penting dalam menanamkan kejujuran maupun perubahan.

"Dari sisi KPK mendorong perempuan itu ialah memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong perubahan," ujarnya.

Peran perempuan dalam menanamkan kejujuran sangat sentral. Pasalnya, lanjut Lili, pendidikan karakter dimulai dari keluarga selaku lingkungan terkecil.

Sementara itu, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo mengatakan bahwa perempuan sering dianggap sebagai kelompok atau pihak yang menstimulus terjadinya korupsi.

Perempuan juga dilihat dalam konteks korupsi sebagai pihak yang menjadi "penadah" dari hasil korupsi. Oleh karena itu, perlu menggunakan lensa yang berbeda untuk melihat korupsi dan perempuan, terutama jika bisa menggunakan pendekatan melihat perempuan sebagai korban dari korupsi.

Menurut Topan, dampak berbagai kasus korupsi sangat serius di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama negara-negara yang memang korupsinya sistematik.

"Perempuan adalah bagian dari korban yang paling mengalami situasi yang serius," kata Topan.

Dalam struktur sosial, perempuan adalah merupakan kelompok yang memilki satu peran yang bisa dikatakan ganda. Ada penelitian mengenai hubungan antara angka kematian ibu dengan korupsi sesuai hasil dari riset transparasi nasional tahun 2014. Perempuan harus menjadi agen pencegahan korupsi.

Reporter: MAA