
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo) mendapat lampu hijau untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kota Surakarta. Keduanya bisa menantang pasangan Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa. Kemunculannya menjadi teka-teki.
Prediksi Gibran-Teguh hanya akan melawan kotak kosong dalam Pilkada akhirnya terkikis. Situasi ini tak lepas dari lolosnya verifikasi dukungan bakal calon perseorangan Bagyo Wahyono – FX Supardjo. Keputusan ini membuat Bajo bisa mendaftar sebagai bakal calon wali kota – wakil wali kota Surakarta, mulai 4 September 2020 mendatang.
Sayang, kemunculan pasangan Bajo juga menjadi tanda tanya. Dengan masyarakat Solo yang dominan “merah”, dimana PDIP mengusung pasangan Gibran-Teguh, beragam anggapan muncul kepada pasangan Bajo. Pasangan Bajo dituding hanya sekadar calon boneka.
Pasangan Bajo sendiri dari hasil verfak data dukungan tahap pertama dan masa perbaikan totalnya 38.831 pendukung. Sedangkan syarat dukungan minimal adalah 35.870 pendukung, atau sudah melebihi.
Terkait adanya tudingan ini, tim Bajo tak menggubrisnya. Penanggung Jawab Tim Pemenangan Pasangan Bajo, Budi Yuwono mengakui adanya isu tersebut. Namun pihaknya tak banyak menggubris adanya tudingan calon boneka. ”Biarkan saja,” jawabnya.
Budi mengatakan, pasangan Bajo sudah menyatakan niatnya untuk maju dalam Pilkada 2020 sejak tahun lalu. Bahkan pasangan ini sudah mencari dukungan suara sebagai persiapan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota independen. ”Secara logika tidak bisa. Saat itu bahkan Gibran belum menyatakan keinginannya untuk maju. Apalagi Gibran baru dapat rekom baru bulan lalu,” katanya.
Sedangkan Bajo sudah mempersiapkan untuk Pilkada ini sejak awal 2019 lalu. Termasuk mengumpulkan KTP dukungan sudah dilakukan jauh-jauh hari. ”Kami tidak mungkin mengumpulkan KTP sebanyak itu dalam sekejap. Kami sudah mempersiapkan jauh-jauh hari,” bebernya.
Pasca ditetapkan oleh KPU telah memenuhi syarat untuk menjadi calon wali kota dan wakil wali kota secara independen, Bajo sudah merasa siap melawan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso. Bahkan mereka merasa yakin jika bisa mengungguli suara pasangan yang diusung dari PDIP yang notabene merupakan “partai penguasa” di kota Solo. ”Lha Gibran memasang target berapa persen? Kalau dia memasang 80 persen, ya target kami ditambahi 1 persen,” ucap Budi.
Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk pendaftaran sebagai calon wali kota dan wakil wali kota. ”Saat ini cukup banyak yang disiapkan, diantaranya KTP, SKCK, persyaratan pengadilan surat bebas pidana. Tidak punya utang dan beberapa syarat lainnya,” terangnya.
Ketua KPU Kota Solo Nurul Sutarti mengatakan rapat pleno rekapitulasi dukungan bapaslon perseorangan masa perbaikan telah dilakukan. "Dari total kekurangan bapaslon independen sebanyak 7.241 dukungan suara, ada 10.202 surat dukungan yang memenuhi syarat," ucap Nurul.
Dengan dasar ini nantinya pasangan Bajo bisa mendaftarkan diri ke KPU Kota Solo untuk menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Pendaftaran akan dibuka pada 4-6 September mendatang. "Ya, jadi tanggal 4-6 September itu pendaftaran. Baik calon independen maupun yang diusung oleh partai politik semua mendaftar di hari yang sama," tandasnya. Muh Slamet