Home Politik SC Musda Dituntut Buka Data, Ketua Sarjana atau Lulusan STM

SC Musda Dituntut Buka Data, Ketua Sarjana atau Lulusan STM

Siak, gatra.net - Forum Muda Peduli Partai Golkar (FMPPG) Kabupaten Siak meminta panitia pengarah atau Steering Committe (SC) Musda IV DPD II Partai Golkar Siak membuka data Ketua Golkar Siak terpilih kepada publik.

Sebab, FMPPG menilai ada kejanggalan lantaran tidak ada keterbukaan dari SC soal data calon maupun ketua terpilih hasil Musda pada 20 Agustus, pekan lalu.

"Tujuan kita hanya untuk memastikan bahwa proses Musda kemarin sesuai dengan Juklak 04/DPP/GOLKAR/XII/2015 tentang penyelenggaraan musyawarah Partai Golkar di daerah. Surat permohonan keterbukaan informasi itu juga sudah kita layangkan Selasa kemarin (25/8)," kata Ketua FMPPG Ismail kepada gatra.net, Rabu (26/8).

Ismail mengatakan, pihaknya akan menunggu jawaban dari SC selama tiga hari. Jika tidak ada, FMPPG akan kembali melayang surat kedua kepada yang bersangkutan.

"Jika nanti surat kedua juga tidak diindahkan, maka kita akan mengajukan surat ke Komisi Informasi (KI) Riau, keberatan atas ketidakterbukaannya SC Musda Golkar Siak. Sebab, Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, sebagai masyarakat dan kader Partai Golkar, kita berhak mengetahuinya," kata alumnus Fakultas Hukum di salah satu universitas di Provinsi Riau tersebut.

Dikatakan Ismail hal itu memang harus dibuka ke publik. Sebab, ketua terpilih hasil Musda kemarin (Indra Gunawan), juga sebagai pejabat legislatif di Kabupaten Siak saat ini.

"Yang bersangkutan juga mantan ketua DPRD Siak periode 2014-2019. Selama ini kita ketahui bersama, selama menjabat ketua dewan, gelar akademik Serjana Ekonomi (SE) selalu disematkan kepada yang bersangkutan. Namun, dari data yang kita peroleh, dua kali menjadi calon legislatif mulai 2014-2019 dan 2019-2024, yang bersangkutan selalu melampirkan ijazah STM atau sederajat. Bagi saya secara pribadi, ini cukup mengherankan," kata dia.

Maka itu, lanjut Ismail, sebagai kader Partai Golkar, ia dan puluhan temannya ingin mempertanyakan tentang itu kepada SC Musda.

"Jika sempat nanti ada kekeliruan tentang itu, tentu ini sangat membahayakan bagi semua produk-produk yang ditandatangani selama ini oleh yang bersangkutan," kata dia.

"Saya percaya kawan-kawan panitia Musda kemarin, orang-orang yang berpendidikan dan pernah menimba ilmu di perguruan tinggi dan sangat bangga mendapatkan gelar akademik-nya. Maka itu, saya berharap, mereka mengindahkan yang kita minta tadi, agar gelar akademik yang kita peroleh selama ini tidak tercederai," ujarnya.

828