Home Gaya Hidup Jadi Zona Merah, Begini Nasib Pembelajaran Tatap Muka

Jadi Zona Merah, Begini Nasib Pembelajaran Tatap Muka

Karanganyar, gatra.net- Rencana pembelajaran tatap muka peserta didik di Kabupaten Karanganyar pada awal September 2020 batal terlaksana. Gegara angka Covid-19 naik tajam, pemerintah kabupaten Karanganyar waswas sistem pembelajaran itu membahayakan kesehatan.

"Posisi Karanganyar ini zona merah. Itu sesuai 15 indikator yang dihitung melalui aplikasi. Di zona merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka," kata Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada wartawan usai menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kantornya, Senin (24/8).

Padahal persiapan pembelajaran tatap muka sudah dilakukan. Ia juga akan meminta izin para orangtua wali dan komite sekolah terkait rencana itu. Dengan melihat angka kasus Covid-19 cukup tinggi di Karanganyar maupun kabupaten/kota dan secara nasional, ia mengurungkan niatnya. Ia belum bisa memprediksi kapan pembelajaran tatap muka dimulai.  

"Sampai September pun, saya tidak yakin angka Covid-19 bisa turun. Pastinya lambat tapi naiknya cepat. Saya tidak akan ambil risiko membuka pendidikan tatap muka. Meski orangtua siswa mendesaknya, saya tetap tidak mengizinkan," katanya.

Dengan kondisi demikian, pembelajaran jarak jauh bersistem daring maupun luring tetap berlangsung. Hanya saja, ia berpesan agar jangan membebani siswa dengan tugas terlalu banyak.

Ia menjamin seluruh SD dan SMP sederajat mengikuti instruksinya. Juliyatmono menganggap mustahil melakukan pembatasan aktivitas di tengah upaya meningkatkan geliat ekonomi. Ia hanya berpesan masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso mengatakan siap mengikuti arahan pemerintah daerah. Khusus pondok pesantren nonformal, pembelajaran diserahkan ke para ustaz.

"Pondok pesantren malah aman. Anak-anaknya tidak dibebaskan pulang. Mereka berada di dalam pesantren. Sedangkan yang formal, tetap mengikuti dinas pendidikan. Tidak disarankan tatap muka," katanya.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Karanganyar, 78 warga Karanganyar terkonfirmasi positif Civid-19. Dari jumlah itu, 59 orang isolasi mandiri, sembilan meninggal dunia dan 19 rawat inap di RS.

1183