
Cilacap, gatra.net – Warga di Desa Cinangsi, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berswadaya membangun instalasi air bersih menyusul tak berfungsinya instalasi sumur bor yang dibangun pemerintah. Nyaris setiap tahun, wilayah ini mengalami krisis air bersih saat musim kemarau.
Seorang warga, Taufik mengatakan biasanya warga mengambil air di sumur bor yang dibangun di Grumbul Munggangpule. Namun, kali ini warga tak bisa mengambil air lantaran pompa air tak berfungsi.
Padahal, puluhan keluarga di dusun ini sudah mengalami krisis air bersih. Akhirnya, mereka pun membangun instalasi air secara swadaya, dengan memindah torn penampung air berkapasitas sekitar 2.000 liter ke lokasi sumur bor milik pribadi.
“Alhamdulillah sumur bor saya tidak pernah putus. Jadi saya ikhlaskan untuk warga. Air silahkan diambil gratis,” katanya.
Tiap hari, puluhan warga mengambil air di torn penampungan tersebut. Dalam sehari, diperkirakan sekitar 3.000 liter air terdistribusi ke masyarakat. “Sehari dua kali mengisi,” ujar Taufik.
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mengajukan tambahan alokasi untuk bantuan air bersih dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020. BPBD mengajukan tambahan bantuan air bersih sebanyak 500 tangki. Sebab, dana cadangan penanganan bencana sudah banyak tersedot dalam penanganan Covid-19.
“Mudah-mudahan cukup,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy.
Komara mengungkapkan, berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau tahun ini adalah kemarau basah. Karenanya, diperkirakan kemarau tak sepanjang 2019 lalu, yang mencapai tujuh bulan. Tahun ini diperkirakan kemarau hanya berkisar lima bulan.