_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Yogyakarta, gatra.net - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, mengingatkan bahwa pendidikan tatap muka sangat penting. Sejarah menunjukkan, manusia dapat menghadapi wabah dan bencana dengan ilmu pengetahuan.
"Pendidikan itu membangun network, pertemanan, bekerjasama, dan menghargai link-link yang Anda bangun," kata dia saat berpidato dalam wisuda virtual periode IV tahun ajaran 2019/ 2020, Rabu (19/8).
Al Makin menyatakan ada hal-hal remeh tapi penting dalam pendidikan tatap muka, seperti persahabatan dan pertemanan yang menghadirkan canda gurau, saling menyemangati, dan saling cemooh.
Tidak hanya itu, menurut dia, pendidikan tatap muka memunculkan kompetisi di luar perolehan nilai di ijazah. Pendidikan tatap muka untuk menghargai pertemanan, kerja sama, dan memperluas cakrawala.
Hingga kini, proses pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, termasuk pendidikan tinggi, masih digelar secara daring. DIY masih memberlakukan masa tanggap darurat dan kasus Covid-19 terus bertambah hingga 1.059 kasus.
Al Makin meminta semua pihak belajar dari sejarah umat manusia dalam menghadapi wabah dan bencana. Menurutnya, sejak jauh-jauh hari sudah ada kelaparan, perang, dan penyakit-penyakit menular.
"Jadi Corona bukan satu-satunya. Mari kita lihat bagaimana bangsa terdahulu, kebudayaan dan peradaban terdahulu, mengatasi itu. Hadapi Corona dengan hati dan badan yang bisa kita kendalikan. Pasrahkan sisanya," ujarnya.
Al Makin menyatakan dirinya kurang setuju jika pendidikan digelar secara daring. Ia lebih menyukai pendidikan tatap muka yang bisa membangun pertemanan dan jaringan. Menurutnya, persahabatan itu suatu saat akan bermanfaat.
Kepada 596 peserta wisuda daring, Al Makin berpesan agar lulusan UIN Sunan Kalijaga tetap melanjutkan pendidikan secara formal dan non-formal. Menurutnya, pendidikan itu pencarian tanpa batas dan menjadi praktik kehidupan yang baru dimulai para lulusan.
"Intinya penddikan tidak hanya karena ijazah, prestise, nilai formal, tetapi network untuk persiapan apapun yang Anda cita-citakan. Anda akan raih dengan kebersamaan, pertemanan, dan jaringan," katanya.
