


Jakarta, gatra.net - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah memukul berbagai sektor industri. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di banyak daerah menyebabkan aktivitas ekonomi secara fisik jadi terhambat.
Meski demikian, sejumlah pelaku industri yang mulai merambah teknologi digital mampu bertambah di tengah pukulan pandemi. Salah satunya adalah bisnis logistik rintisan atau startup.
Bisnis logistik memang tumbuh positif setiap tahunnya. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprediksi potensi pertumbuhan bisnis logistik di Tanah Air bisa mencapai lebih dari 30% pada 2020.
Sementara itu, data Indeks Kinerja Logistik Bank Dunia mencatat logistik Indonesia telah meningkat sangat pesat dalam tiga tahun terakhir. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-46 secara global dibandingkan pada 2016 yang berada di peringkat ke-63.
Di Indonesia, setidaknya ada beberapa nama beken startup logistik, termasuk Kargo Tech. Perusahaan melayanani logistik satu pintu berbasis teknologi .
Lewat aplikasi, Kargo Tech menawarkan solusi ketersediaan truk, transparansi harga hingga kemudahan proses pembayaran.
"Selama masa pandemi Covid-19 ini, kami juga memberikan layanan solusi smart financing dalam bentuk pembiayaan yang membantu para Transporter mengakses bantuan finansial," kata CEO Kargo Tech, Tiger Fang kepada gatra.net.
Saat baru merintis, Kargo Tech mendapat pendanaan awal sebesar US$ 7,6 juta dalam bentuk seed round yang dipimpin oleh Sequoia India dan Asia Tenggara. Di tahun 2018, perusahaan mentransformasi industri truk dan logistik senilai US$250 untuk melayani kebutuhan logistik dengan teknologi.
"Saat ini Kargo Tech telah menjadi wadah bagi lebih dari 6 ribu pengirim aktif dan memiliki jaringan ke lebih dari 50 ribu truk yang tersedia di dalam negeri," ujarnya.
Beberapa investor yang berpartisipasi dalam pendanaan serie-A ini termasuk Sequoia India dna Asia Tenggara, Intudo Ventures, Coca-Cola Amatil, Aegeti Convergence Ventures, Alter Global dan Mirae Asset Venture Investment. "Visi kami untuk mendigitalkan bisnis logistik Indonesia dapat sepenuhnya tercapai," pungkasnya.