Home Ekonomi Triwulan II PMA Ke Riau Capai Rp2,85 Triliun, Meningkat 225%

Triwulan II PMA Ke Riau Capai Rp2,85 Triliun, Meningkat 225%

Pekanbaru, gatra.net - Selama triwulan II tahun 2020 realisasi penanaman modal asing (PMA) ke Riau mencapai Rp2,85 triliun. Angka tersebut meningkat 225,94 % jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPSP) Provinsi Riau, Helmi D, melalui pesan tertulisnya kepada gatra.net mengatakan Negeri Jiran Singapura merupakan pelaku investasi asing terbesar di Riau selama triwulan II tahun 2020. Adapun investasi yang masuk dari Singapura mencapai US$119.380.000. Angka tersebut mewakili 60,35 persen PMA di Riau untuk triwulan II.

"Adapun lima besar negara asal PMA itu, meliputi: Singapura US$119.380.000 (60,35 %), Bermuda US$ 44.546.000  (22,52 %), Malaysia US$ 29.258.000 (14,79 %), Belanda US$ 1.658.000 (0,84 %); dan Amerika Serikat US$ 1.506.000 (0,76%)," urainya Rabu (12/8).

Capaian positif PMA tersebut berbanding terbalik dengan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN). Pada triwulan II realisasi PMDN yang masuk ke Riau tercatat Rp 7,15 triliun. Nilai tersebut mengalami penurunan 21,41 % bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.

Meski tidak menguraikan penyebab seretnya PMDN pada triwulan II, hal tersebut turut dipengaruhi oleh tuntasnya proyek strategis nasional jalan tol Pekanbaru - Dumai. Infrastruktur ini hanya menyisahkan pekerjaan-pekerjaan kecil, sebelum nantinya resmi beroperasi.

Adapun realisasi investasi PMA dan PMDN Riau pada triwulan II mencapai Rp10,00 triliun. Realisasi tersebut meningkat sebanyak 0,26%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang hanya Rp9,97 triliun.

"Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 18.063 orang dan 22 Tenaga Kerja Asing," imbuh Helmi.

Perihal lokasi penanaman modal, DPMPSP Provinsi Riau mencatat 5 (lima) besar Kabupaten/Kota kontributor penyumbang investasi (PMDN & PMA) Triwulan II Tahun 2020,sebagai berikut: Kabupaten Pelalawan Rp2,19 triliun (21,96 %); Kota Dumai Rp2,15 triliun (21,53 %); Kabupaten Bengkalis Rp2,07 triliun (20,72 %); Kota Pekanbaru Rp1,25 triliun (12,48 %); serta Kabupaten Kampar Rp1,23 triliun (12,34 %).

132