
Jakarta, gatra.net- Indonesia akan menjadi negara pertama yang disasar pengembang properti asal Australia, Crown Group untuk memperkenalkan proyek hunian terbarunya di Melbourne. Bahkan hal ini mendahului Sydney dan Melbourne.
Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo menyebut ini merupakan hal yang pertama dalam sejarah Crown Group. Namun menurutnya, secara historis sejak medio tahun 90-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney.
“Belum lagi jumlah siswa Indonesia yang melanjukan studinya di Melbourne. Saya kira wajar apabila kami memperkenalkan proyek Melbourne di Indonesia terlebih dahulu dibandingkan Sydney,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/8).
Tyas optimis penjualan yang akan dilaunching pada November mendatang itu akan mendapat respon positif. Targetnya ada dari 45 unit yang akan dipasarkan bagi warga asing Australia, sebanyak 30 dari market Indonesia.
Sebagai informasi, proyek perdana Crown Group di Melbourne ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada. Desain yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita ini menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne.
Hunian vertikal yang berdiri di 175 Sturt Street, Southbank ini terdiri dari dua menara ini akan menampilkan 144 unit apartemen mewah yang terdiri dari studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur.
Lokasi strategis ini berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art dan 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.
Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief menambahkan, daya tarik lain yang dimiliki oleh ibukota negara bagian Victoria ini adalah karena telah dikenal sebagai kota pendidikan di Australia. "Kota dimana institusi pendidikan terbaik di negara Kanguru berada,” ujarnya.
Sebut saja, Melbourne University, RMIT, serta Monash, Swinburne, dan Deakin. "Ini adalah beberapa institusi pendidikan terbaik di Australia” tambah Reiza.
Satu hal yang juga menarik dari Melbourne, lanjut dia adalah biaya hidup yang lebih rendah dibandingkan Sydney. Juga dari sisi harga properti pun satu per tiga dari harga unit di Sydney.
“Semua ini mengakibatkan booming industri properti di kota itu, namun dengan harga per meter persegi yang lebih rendah dibandingkan Sydney sebagai kota terbesar di Australia,” pungkasnya.