
Singapura, gatra.net – Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan tambahan 908 kasus COVID-19 baru pada Rabu (5/8). Angka ini merupakan penghitungan harian tertinggi sejak Mei. Di antara kasus infeksi yang baru dilaporkan, ada empat kasus ditemukan di masyarakat dan empat lainnya merupakan kasus impor.
Angka ini membuat jumlah total kasus di negara ini menjadi 54.254.
Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan merupakan warga pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing. Departemen Kesehatan menghubungkan tingginya jumlah kasus dengan pembersihan asrama yang sedang berlangsung.
"Sebagian besar adalah penduduk asrama yang diuji selama periode isolasi atau karantina mereka, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala," kata kementerian kesehatan, dikutip Channel News Asia.
"Mereka termasuk di antara batch terakhir pekerja yang sedang dibersihkan dan mereka berasal dari asrama dengan prevalensi COVID-19 yang relatif tinggi. Kami berharap jumlah kasus harian tertinggi ini dapat mereda beberapa hari mendatang,” tambahnya.
Kementerian menyebut pihaknya bekerja sama dengan gugus tugas dan lembaga terkait membersihkan semua asrama mulai hari Jumat, kecuali beberapa blok mandiri di asrama yang berfungsi sebagai fasilitas karantina.
Diketahui, ada sekitar 9.700 pekerja di fasilitas karantina saat ini.
"Mereka harus menjalani masa isolasi 14 hari, dan harus menjalani tes keluar sebelum mereka melanjutkan pekerjaan," tambah Kemenkes.
Kemenkes menyebut dari empat kasus yanag ditemukan di masyarakat, ada tiga merupakan warga Singapura atau penduduk tetap dan satu adalah pemegang izin kerja.
Adapun keempat kasus impor ditempatkan pada rumah khusus saat kedatangan di Singapura.
Pada Selasa lalu, Otoritas Imigrasi & Pos Pemeriksaan (ICA) dan Layanan Penjara Singapura (SPS) memberikan informasi adanya kasus tambahan dari komunitas baru-baru ini, yakni seorang pria Sri Lanka, disebut sebagai narapidana penjara oleh Departemen Kesehatan pada hari Senin.
ICA dan SPS mengatakan bahwa pria tersebut berusia 26 tahun dan sedang menunggu pemulangan setelah menjalani hukuman karena tinggal lebih lama di Singapura.
Sebelumnya pria tersebut ditangkap pada 30 Juni, dan menjalani tahanan di Kompleks Penjara Changi. Dia dihukum selama 4 minggu di penjara. Pada 27 Juni lalu, dia dilepas untuk dipulangkan ke Sri Lanka.
Karena tidak ada penerbangan yang tersedia, pria itu dikembalikan ke tahanan SPS pada 30 Juli untuk menunggu pemulangan dan menjalani pengawasan selama 14 hari wajib di tes usap lagi.