Home Ekonomi UMKM di Pedesaan Perlu Terapkan OVOP

UMKM di Pedesaan Perlu Terapkan OVOP

Cilacap, gatra.net – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di pedesaan butuh jaringan sistemik agar produk pangan dari pedesaan mampu menjangkau pasar lebih luas. Salah satunya yakni dengan membangun jaringan pasar, setidaknya di tingkat regional.

Direktur Koperasi Desmantara, Akhmad Fadli mengatakan untuk membuat jaringan pemasaran yang luas, perlu komitmen yang kuat dari para pelaku UMKM. Salah satu caranya yakni dengan memobilisasi UMKM di tempat berbeda untuk berbagi peran dan produk.

Konsep one village one product (OVOP) masih tepat diterapkan untuk mengantisipasi produk yang sama dari UMKM tersebut. Keberagaman produk akan memastikan pemasaran terkendali lantaran produksi yang stabil.

“Jadi tidak ada produk yang over, sehingga antar daerah bisa saling membutuhkan produk masing-masing,” katanya.

Menurut dia, untuk membangun jaringan pasar dan Ovop tersebut, peran pemerintah sangat krusial. Pemerintah memiliki segala sumber daya untuk mendorong agar UMKM berproduksi sekaligus memetakan kebutuhan pasar yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM.

“Produk olahan pangan dan kebutuhan primer bisa disuplai dari pedesaan,” ujarnya.

Fadli menjelaskan, UMKM di pedesaan memiliki posisi yang strategis lantaran tepat berada di sektor hulu. Seperti diketahui, bahan mentah produk pangan Indonesia kebanyakan berasal dari pedesaan. Kedekatan dengan sumber bahan mentah ini akan membuat UMKM bisa memperoleh bahan baku dengan harga lebih rendah dibanding perusahaan yang berada di perkotaan.

Setelah menguasai hulu, yang perlu dilakukan UMKM adalah mulai membangun pasar. Dalam jaringan pasar ini, diperlukan distribution center atau lembaga yang menjadi pusat distribusi produk. Salah satu yang paling dekat dengan semangat kerakyatan adalah koperasi.

“Bisa juga UMKM, desa dan koperasi berjaringan. Diistilahkan Jedko, Jaringan UMKM, Desa dan Koperasi,” ucapnya.

121