
Purwokerto, gatra.net - Hasil tes usap lanjutan terhadap tiga pastor dan dua karyawan di wilayah Keuskupan Purwokerto, Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif. Kelima orang tersebut kini menjalani karantina mandiri.
Sekretaris Keuskupan Purwokerto, RD FX Bagyo Purwosantoso Pr mengatakan, tes usap kedua tersebut dilakukan untuk memastikan status kesehatan kelima orang tersebut. Namun, pada Minggu (2/8) pagi, pihak Dinas Kesehatan Banyumas menginformasikan tes usap tenggorokan tahap kedua justru menunjukkan hasil negatif.
"Ya. Setelah menjalani isolasi, pemeriksaan lebih lanjut, dan juga menjalani test, ternyata hasil swab mereka negatif. Mereka sudah pulang dari RS," kata dia, melalui aplikasi pesan, Minggu (2/8).
Bagyo mengatakan, pihaknya tidak mengetahui riwayat perjalanan kelima orang tersebut. Namun, saat ini mereka tengah menjalani isolasi mandiri sesuai prosedur penanganan COVID-19.
Dia menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas, Paroki Katedral Kristus Raja Purwokerto tetap menggelar peribadatan. Adapun untuk Paroki St Yoseph Purwokerto untuk sementara waktu belum menggelar misa. "Ibadat di katedral sudah dibuka kembali (Minggu) pagi ini setelah Sabtu (1/8) sore Gugus Tugas Paroki berkonsultasi dengan Gugus Tugas Kabupaten. Untuk (Paroki) Santo Yosep belum," ujarnya.
Pastor Paroki Katedral Kristus Raja, RD Sulpicius Parjono Pr mengatakan, pihaknya telah mendapatkan izin dari Pemkab Banyumas untuk membuka kembali aktivitas peribadatan. Namun, Satgas Penanganan COVID-19 Banyumas tetap memberikan sejumlah catatan. "Kami diizinkan buka setelah tutup tiga hari dan telah disterilisasi. Dengan pesan protokol diketati dan durasi (ibadat) dikurangi," katanya.
Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, dari hasil koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas berencana melakukan tes usap massal pada tempat ibadah yang ditemukan kasus konfirmasi. Untuk sementara ini Pemkab Banyumas belum memberikan keputusan terkait kasus konfirmasi positif di gereja. Pihaknya akan melakukan koordinasi pada Senin (3/8).
"Hari Senin dirapatkan dengan Forkompimda. Kalau masalah tempat ibadah biasanya keputusannya bersama. Biasanya juga melibatkan MUI, FKUB. Pak Bupati juga tidak mau memutuskan sendiri," ucapnya.