Home Kebencanaan Ajudan Gubernur Kepri Covid-19, Kawal Pelantikan di Istana?

Ajudan Gubernur Kepri Covid-19, Kawal Pelantikan di Istana?

Tanjungpinang, gatra.net - Ajudan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto berinisial DPS dinyatakan terkonfirmasi positif terpapar Virus Corona (Covid-19). Ajudan Gubernur Kepri tersebut sempat dikabarkan mengikuti rombongan ke Jakarta saat Gubernur dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (27/7).

Sekertaris Daerah Pemprov Kepri Arif Fadillah mengatakan, ajudan Gubernur Isdianto yang positif Covid-19 tersebut, tidak ikut dalam rombongan pelantikan Gubernur Kepri ke Istana Negara. Meski yang bersangkutan ikut rombongan ke Jakarta.

"Yang bersangkutan memang ikut ke Jakarta, sample swabnya pun diambil di sana. Sebab, apabila membawa hasil test swab dari daerah asal tidak berlaku, harus diulang swab di Jakarta," katanya, Kamis (30/7) di Tanjungpinang.

Mereka yang masuk ke dalam Istana Negara adalah orang-orang yang sesuai undangan resmi dan sudah melakukan proses swab test sesuai perotokol kesehat. Sedangkan yang bersangkutan pada saat itu menunggu di hotel.

Ia menjelaskan, sejak vicon tentang rencana pelantikan Gubernur Kepri Definitif di Istana Negara, sudah ditegaskan akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan yang masuk terbatas. Rombongan yang diperkenankan masuk harus datang lebih cepat untuk menjalani test usap di Jakarta.

Karena itu, kata Arif, pada Minggu (26/7) pagi, Gubernur Kepri Isdianto, Wakil Ketua DPRD Kepri Raden Hari Tjahjono dan dirinya sudah bertolak ke Ibukota dan juga sudah melakukan swab.

Selain itu, keluarga yang mendampingi juga wajib diambil sampel swabnya di Jakarta. Mereka adalah Budiharto, Heri Ardianto dan Ari. Plt Karo Humas Protokol dan Penghubung Zulkifli juga melakukan swab. Hasil swab kemudian diantar pada Ahad sore ke pihak Istana.

Pada hari pelantikan, sebelum masuk Istana Negara, Arif cerita, pihak-pihak tersebut pun melakukan rapid test. Pada Senin (27/7), Isdianto, Raden Hari, dan dirinya serta keluarga Gubernur Kepri melakukan rapid di hotel tempat menginap.

Setelah itu sebelum masuk ke Istana Negara, mereka juga dirapid test kembali. Setelah hasil rapid non reaktif, baru semua itu diperkenankan masuk ke Istana Kepresidenan. Namun dengan kapasitas yang terbatas.

"Kita tiga kali dirapid, sekali swab di Jakarta. Rapid untuk keberangkatan, dan dua kali rapid pada hari pelantikan. Saya tegaskan yang bersangkutan tidak ikut masuk ke Istana Negara," tuturnya.

380