
Jakarta, gatra.net - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam membeberkan kriteria calon pemimpin kepala daerah (cakada) yang bakal dipilih kaum milenial. Pengamatannya itu ia sampaikan melalui diskusi virtual "Calon Kepala Daerah Muda Bisa Apa?" yang diselenggarakan oleh Politika and Research Consulting, Minggu (26/7).
Umam menyebut, karakter milenial terbentuk karena latar belakangnya yang melek teknologi. Atas dasar itu, kebaharuan, kecepatan, dan kreatvitas merupakan tiga nilai utama yang dicari milenial dari calon kepala daerah. "Mereka yang memahami teknologi, itu respect terhadap nilai kebaruan, kecepatan, kreativitas, termasuk brand-brand, fleksibilitas, open minded, suka informalitas, egaliter, tidak mau terjerembab dalam stratifikasi sosial," kata Umam, Minggu (26/7).
Namun, ia memberikan catatan untuk cakada bahwa kaum milenial juga terbagi beberapa karakter, misalnya milenial urban, milenial perdesaan, milenial islami, dan lainnya. Pembacaan terhadap karakter ini harus sudah dipahami cakada sebelum memulai kontestasi.
Umam melanjutkan, aspek Pilkada 2020 sebenarnya akan ditentukan oleh pemuda, baik aktor atau calon kepala daerahnya, maupun objek atau pemilihnya. Ia membeberkan, pemilih pada 2019 lalu saja mencapai 100 juta pemilih dari kalangan milenial. "Kalau dilihat dari ceruk pemilih muda pada 2019 ada 55-58% itu setara 100 juta orang itu adalah pemilih milenial, dari 190 juta pemilih total. Itu sangat signifikan terhadap konteks pemenangan Pilkada 2020 ini," katanya.