
Jakarta, gatra.net - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) meluncurkan program Kita Harus Belajar atau yang disingkat KI HAJAR di tahun 2020. Do tahun ini sendiri, KI HAJAR mengusung format yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu dilakukan secara virtual atau Dalam Jaringan (Daring).
Disampaikan Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud, Hasan Chabibie, momentum dimana teknologi dalam pendidikan, tengah mengakselari lahirnya generasi-generasi yang membawa semangat KI Hajar, yaitu mampu beradaptasi dnegan perkembangan zaman.
"Mereka adalah generasi yang besar dengan sekian ekosistem teknologi yang sudah di ada di kanan kirinya. Sementara kita, bapak ibu guru, atau mungkin orang tuanya adalah generasi sebelumnya. Jadi saya menyambut baik semangat Ki Hajar 2020, sebagai bentuk ekspresi generasi zaman ini," kata Hasan Dalam Webinar Daring, Kamis (23/7).
Momentum akselerasi teknologi ini yang kemudian akan membuat para pelajar dalam negeri mampu beradaptasi dengan zama. Hasan menilai, kemampuan atau skill dibidang teknologi akan menjadi sangat vital bagi generasi masa depan agar mempunyai kualitas unggul khas kompetensi abad 21.
"Insyaallah ke depan juga akan lahir generasi-generasi unggulan yang siap menyambut Indonesia emas di tahun 2045 nanti," tutur Hasan.
Meski sedang menghadapi situasi yang tidak mudah dan sebagian stakeholder juga masih sebagian besar masih terdampak Pandemi Covid-19, Hasan yakin, Bahwa generasi pelajar Indonesia saat ini adalah generasi yang bisa melampaui segala kondisi situasi di tengah krisis ini.
"Sehingga segala impian itu bisa dicapai, dan kami berharap event Ki Hajar 2020 akan menjadi momentum untuk mengasah semangat dan kompetensi para pelajar semua supaya apa yang di harapkan bisa terwuju.Dan ditengan pendemi ini, kita ikhtiarkan untuk semua imoian benar-benar bisa terlaksana dan menjadi kenyataan," pungkasnya.