
Cilacap, gatra.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Cilacap menyatakan pandemi Covid-19 tak membuat rencana pembangunan tol selatan Jawa berubah. Hanya saja, tahapan pelaksanaan pembangunan tol tertunda dari yang sebelumnya direncanakan.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Cilacap, Hamzah Syafrudin mengatakan, pembangunan tol direncanakan menggunakan dana pihak dunia usaha (investor). Karenanya, dana pembangunan tak terganggu oleh refocusing untuk penanganan Covid-19. “Itu kan pembiayaan dunia usaha. Kalau berubah tidak. Mungkin hanya terlambat saja,” kata Hamzah.
Dia menjelaskan, dari tiga tol yang melintas di Cilacap, progres pembangunan yang paling signifikan adalah Tol Bandung-Cilacap. Pekan lalu, dilakukan rapat koordinasi pembahasan trace dan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) ruas Tol Cilacap-Pangandaran.
Selanjutnya, penentuan jalur akan dilanjutkan dengan penentuan titik tol. Direncanakan, tol akan melintas dari Kalipucang Kabupaten Pangandaran dan masuk ke Patimuan, Kabupaten Cilacap. Kemudian jalur dibuat selurus mungkin ke timur, hingga Sumingkir, Kecamatan Jeruklegi. “Selurus mungkin, dari Poatimuan ke Sumingkir, Jeruklegi. Mungkin hanya menghindari yang memang tidak bisa,” ujarnya.
Usai penentuan trace tol, pembebasan tanah baru akan dilakukan. Namun, dia belum bisa memastikan kapan tahapan pembebasan tanah akan dikerjakan. Pasalnya, pembebasan tanah harus menunggu penentuan trace tol pasti.
Diketahui, Cilacap dilintasi tiga tol penting di Pulau Jawa. Tiga tol tersebut meliputi Tol Bandung Cilacap, Tol Pejagan-Cilacap, dan Tol Yogyakarta-Cilacap. Tol Pejagan-Cilacap menghubungkan tol selatan dengan Tol Trans Jawa di sisi utara Jawa.