Home Milenial Kemendikbud Siapkan 3,5 T Untuk Kawinkan Vokasi dan Industri

Kemendikbud Siapkan 3,5 T Untuk Kawinkan Vokasi dan Industri

Jakarta, gatra.net - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorarmt Jenderal Pendidikan Vokasi telah menganggarkan sebesar Rp3,5 Triliun guna mendorong terjadinya "pernikahan" antara sektor pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).  Dorongan tersebut diharapkan menjadi semangat baru kolaborasi antar kedua pihak dalam membangun pendidikan Vokasi Indonesia kedepan.

Disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, Anggaran sebesar Rp3,5 Triliun tersebut akan terbagi dalam beberapa perogram, yang diharapkan bisa memantik penumbuhan dari lulusan pendiidikan vokasi yang tak hanya berkualitas, namun juga sesuai dengan kebutuhan industri. Nantinya, perkawinan antara Vokasi dan Industri, Didorong Wikan,agar terjadi secara masal.

"Link and Match antara Vokasi dan Industri itu harus terwujud. Jadi, harus keduanya harus benar-nenar menikah. Makanya, program dengan anggaran senilai 3,5 Triliun itu kita siapkan suoaya pernikahan masal antaraVokasi dan industri itu benar-benar terwujud," kata Wikan dalam Bincang Edukasi Kemendikbud secara Daring, Sabtu (11/7).

Apa yang menjadi cita-cita Wikan sendiri kedepan adalah terwujudnya lulusan vokasi yang berkompetensi. Sehingga, Jika output yang diinginkaan dari lulusan vokasi tersebut adalah berkualitas, maka input saat pembelajaran pun harus dipastikan juga berkualitas. Oleh karenanya, pihak Dirjen Pendidikan Vokasi telah menyiapkan 8 paket yang kebijakan guna meningkatkan lulusan vokasi.

Kedelapan paket itu kata Wikan diantaranya termasuk dalam penyusunan kurikulum bersama, dosen tamu dari industri yang rutin mengajar di kampus, program magang yang dikelola bersama, komitmen industri untuk menyerap lulusan.

"Serta beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa, transfer teknologi dan proses kerja kepada dosen, sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan bersama serta terakhir, penelitian bersama, juga akan menjadi fokus dalam delapan paket tersebut," Jelas Wikan.

Sementara itu, Guru Besar ITB, Prof. Iwan Pranoto saat hadir dalam kesempatan yang sama juga berpandangan bahwa pendorongan kemajuan di sektor pendidikan vokasi harus senantiasa di lakukan. Karena mengingat kemajuan dunia yangbegitu cepat, kecakapan belajar di Sekolah Vokasi harus sesuai dengan kecakapan belajar untuk siap kerja.

"Vokasi juga harus siap belajar, karena usia pengetahuan sekarang sangat singkat. Lulusan vokasii tahun ini kecakapanna bisa kadaluarsa, oleh karena itu harus senantiasa belajar dan mengembangkan terus pendidikan vokasi," pungkasnya.


 

122