
Jakarta, gatra.net - Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriawan Salim, menilai di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, justru kebijakan zonasi tidak diseriusi, berbeda Mendikbud era sebelumnya, Muhadjir Effendy.
Selain karena terbukti tidak adanya evaluasi terhadap kebijakan PPDB zonasi yang sudah berjalan selama 4 tahun, namun pengurangan kuota zonasi dari awalnya 80 persen menjadi paling sedikit 50 persen menunjukan adanya pergeseran keseriusan dalam kebijakan zonasi.
“Terkait dengan zonasi ini telah terjadi distorsi dari zaman Pak Muhadjir ke Mas Nadiem. Padahal kami pegiat pendidikan itu dukung zonasi, Makanya angkanya 80 persen. Saat era mas Nadiem, angkanya itu dikurangi jadi 50 persen,” Kata Satriawan saat diskusi daring, Ahad (5/7).
Langkah Muhadjir yang sekarang menjadi Menko PMK sendiri dinilai Satriawan sudah tepat dalam kebijakan zonasi terdahulu, yang semangatnya menghapus kesenjangan pendidikan. Karenanya jalur zonasi diberikan porsi besar sebanyak 80 persen, 15 persen untuk jalur prestasi, dan 5 persen sisanya untuk jalur perpindahan.
“Pak Muhadjir itu kan inginnya bahwa dengan zonasi anak-anak itu bisa sekolah dekat rumahnya tidak memandang miskin kaya, tua muda, dan seterusnya,” ungkap Satriawan.
Sehingga dengan zonasi murni yang diberikan porsi besar tersebut, akhirnya pun kebijakan pemerataan pendidikan lainnya kemudian mengikuti misalnya dalam redistribusi guru, bantuan negara, dan pemerataan anak dengan nilai tinggi.
“Semua itu tidak berada pada satu sekolah favorit saja. Jadi, semua tidak terkonsentrasi pada satu sekolah atau wilayah,” jelas Satriawan.
Untuk itu, Satriawan meminta konsistensi dari Kemendikbud dalam perancangan sistem zonasi kedepan. Karena secara komprehensif, jika konsistensi itu dapat dihadirkan Kemendikbud, maka implikasinya akan tercapai dalam kualitas pendidikan secara merata.
“Pun implikasinya akan tercapai pada akreditasi. Karena sejatinya kebijakan akreditasi harus selaras dengan kebijakan zonasi, asalkan kebijakan zonasinya ini bisa konsisten,” ungkapnya.