Home Kesehatan Kasus Covid-19 Melonjak, Kendal Bengal Tak Terapkan PKM/PSBB

Kasus Covid-19 Melonjak, Kendal Bengal Tak Terapkan PKM/PSBB

Kendal, gatra.net - Meski ada peningkatan jumlah kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Pemda Kendal melalui satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum akan mengambil kebijakan berupa pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) atau Pembatasan Sosial Berskala  Besar (PSBB).

"Saat ini di Kabupaten Kendal belum akan menerapkan PKM/PSBB maupun New Normal. Karena kebijakan tersebut yang mengambil kebijakan bupati selaku ketua satuan gugus tugas penanganan Covid-19, tentunya berdasarkan saran-saran yang ada di kabupaten," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, Kamis, (2/7).

Selain itu, kata Ferinando, di Kendal kasus positif Covid-19 belum merata di semua wilayah. Dari 20 kecamatan yang ada, hanya lima kecamatan yang kasus positif Covid-19 jumlahnya meningkat. "Yaitu di kecamatan Kaliwungu (11 orang), Kaliwungu Selatan (7 orang), Kecamatan Brangsong (8 orang), Kecamatan Kangkung (4 orang), Kecamatan Kendal (4 orang)," imbuhnya.

Melihat perkembangan Covid-19 yang meningkat terutama di wilayah tersebut, langkah yang diambil Pemda terus melakukan sosialisasi terkait SOP protokol kesehatan. Dan selektif untuk memberikan ijin kegiatan masyarakat di zona merah. "Seperti kegiatan yang potensi menghadirkan banyak orang untuk ditunda dulu," ujarnya.

Wilayah yang kasus Covid-19 tinggi, kata dia, ini kebanyak wilayahnya yang berada dekat dengan kota Semarang. Seperti Kaliwungu karena banyak perumahan, juga Boja, Brangsong, dan Kaliwungu Selatan daerah paling banyak terkena Corona. "Mereka bekerja di luar Kendal, kemungkinan membawa virus Corona," katanya.

Dari total kasus Covid-19, ada empat pedagang yang terkonfirmasi positif virus corona. Karena pedagang tersebut berhubungan dengan pedagang lain di luar kota yang memang terjangkit virus corona.

"Sehingga beberapa pasar yang ada pedagang positif Covid-19 seperti di Pasar Gladak (Sore) Kaliwungu, Pasar Kangkung, Pasar Pagi Kaliwungu sempat kami tutup. Untuk dilakukan Sterilisasi pasar dengan penyemprotan disinfektan. Kemudian, dinkes lakukan langkah tracking dan melakukan test swab kepada orang yang kontak erat dengan pedagang positif untuk dilakukan perawatan bagi yang terpapar virus corona, "ujarnya.

Sedangkan, kemungkinan Kendal untuk menerapkan New Normal, lanjut dia ada beberapa tahap yang harus dilalui. "Ada 4 kriteria yang harus diperhatikan sebelum pemkab melangkah ke tatanan  baru, terkait peningkatan kasus positif Covid-19, peningkatan ODP, PDP, dan jumlah yant dimakamkan secara Covid-19 kemudian banyak tenaga kesehatan (nakes) yang tertular corona saat menangani pasien covid-19. Berdasarkan kriteria itu, saat ini kita tidak bisa melaksanakan New Normal itu, tapi kalau kasusnya menurun bisa menerapkan new normal,"katanya.  

Untuk melihat apakah kasus Covid-19 turun atau meningkat, seperti apa bisa dilihat dari setelah 14 hari. " Bukan dari total kasus yang ada. Melihat di Kendal, secara keseluruhan kemarin merah, nanti hitungannya dari 1 Juli 2020 sampai 14 Juli 2020, itu baru evaluasi peningkatan kasus lebih besar atau sedikit dibandingkan dengan jumlah yang ada dari 16 Juni 2020 sampai 30 Juni 2020 kemarin? Kalau jumlahnya kecil berarti angkanya turun,"terangnya.

Data dari Dinkes Kabupaten Kendal per hari Kamis, (2/7), jumlah kasus Covid-19, total ada sebanyak 66 orang positif Covid-19. Dengan rincian, orang dalam pemantauan (ODP) total 340 orang,  pasien dalam pengawasan (PDP) total 123 orang.

Adapun tingkat kesembuhan, dari total positif Covid-19 mencapai 33 persen. Jumlah meninggal 3 orang merupakan warga Kendal.

"Ada 19 orang sembuh, 44 masih di rawat, total 66 positif covid-19. Total positif Covid-19 hari Kamis (2/7) itu meningkat dari hari sebelumnya Selasa (30/6), yakni total positif 59, atau naik sebanyak 7 orang positif. Sedangkan 16 sembuh, 41 dirawat dan 2 orang meninggal," paparnya. 

1268