Home Ekonomi Pendapatan Len Industri Tahun Buku 2019 Rp4,2 Triliun

Pendapatan Len Industri Tahun Buku 2019 Rp4,2 Triliun

Jakarta, gatra.net - PT Len Industri (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun dan net profit margin (NPM) sejumlah Rp42,6 miliar pada tahun 2019 kemarin.

Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin, dalam keterangan pers, Senin (29/6), menyampaikan, pendapatan tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2019.

RUPS tersebut dipimpin oleh Asisten Deputi Bidang Industri Pertahanan dan Manufaktur Kementerian BUMN, Liliek Mayasari, pada Jumat sore (26/6). RUPS dilaksanakan secara virtual dan dihadiri oleh semua Dewan Komisaris dan Direksi Len, baik dari Jakarta maupun di Bandung.

Zakky menyampikan, untuk total nilai kontrak pada tahun 2019 sebesar Rp8,1 triliun, atau 9,34% lebih besar dari tahun sebelumnya. DAri jumlah tersebut, Rp6 triliun di antaranya merupakan kontak baru pada 2019.

Menurutnya, angka Rp6 triliun tersebut naik 27,7% dari target yang dipatok. Ini berarti Rp3,9 triliun dari total nilai kontrak di antaranya menjadi carry over yang akan dikerjakan pada tahun 2020, karena sebagian kontrak baru bisa didapatkan pada akhir tahun 2019.

"Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan agar meningkatkan profitabilitas dan efisiensi biaya-biaya," katanya.

Biaya-biaya tersebut, lanjut Zaky, antara lain dengan menurunkan beban bunga, menjaga arus kas operasi, dan mengurangi pokok utang berbunga.

Menurutnya, meski kinerja Len menurun pada tahun 2019, sebenarnya perusahaan sudah memperbaiki presentase atau margin laba bruto dan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization), serta perolehan kontrak kerja yang signifikan.

Semetar itu, Liliek menyampaikan bahwa pihaknya tetap memberikan apresiasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Len Idustri yang masih bisa membawa perusahaan meraih laba positif, dengan beberapa catatan yang harus terus diperhatikan dan juga segera diperbaiki. Strategic lesson yang disampaikan juga harus benar-benar dilaksanakan agar kinerja perusahaan semakin baik.

Komisaris Utama PT Len Industri, Leonardi, juga menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya akan semakin intens dalam mengawasi perusahaan. Dewan komisaris selaku perpanjangan tangan pemegang saham, mendapat tugas pengawasan terhadap kinerja anak perusahaan agar tetap in-line dengan core business dan road-map induk perusahaan serta bisa memberikan kontribusi maksimal.

Kontribusi lini bisnis sistem transportasi masih menjadi yang paling dominan, yakni menyumbangkan 37,7% dari total pendapatan perusahaan. Kemudian lini bisnis elektronika pertahanan sebesar 24,5%, renewable energy sebesar 12,0%, ICT sebesar 11,3%, serta sistem navigasi sebesar 10,9%.

Untuk pertama kalinya, lini bisnis pertahanan berhasil membukukan pendapatan Rp1 triliun dan diprediksi akan kembali berkinerja lebih baik pada tahun 2020. Tahun ini, tercatat Len sudah menandatangani proyek strategis pekerjaan modernisasi Multi Role Light Frigate - Mid Life Modernization (MRLF MLM) KRI Usman Harun, joint produk drone MALE (Black Eagle), dan pengadaan Radar Pertahanan 3D Medium Range untuk TNI AU.

Kontribusi pendapatan konsolidasian tahun 2019 berasal dari proyek multiyears tahun sebelumnya serta proyek baru, seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Sistem Pertahanan Udara Starstreak, Tactical Data Link, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS BTS), Stasiun Seismic BMKG, serta Managed Service Partner BRIBox.

Diharapkan, usaha PT Len Industri dalam mengembangkan pasar ke regional atau global beberapa tahun terakhir segera membuahkan hasil positif untuk mengimbangi fluktuasi pasar domestik yang rentan terhadap situasi politik nasional.

492