
Cilacap, gatra.net – Pandemi Covid-19 menyebabkan realisasi investasi terhambat. Padahal, pada 2020 ini proyeksi investasi Cilacap mencapai Rp17,7 triliun. Terbesar adalah rencana pabrik pengolahan logam yang realisasinya belum jelas.
Kepala Bidang Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Agung Wibowo mengatakan berdasar Letter of Intent (LOI) antara pemerintah Kabupaten Cilacap dengan sejumlah pihak, salah satu proyeksi investasi terbesar adalah industri pengolahan logam. Investasi pengolahan logam mencapai Rp17 triliun.
“Yang terbesar itu PT Cilacap Indofero Perkasa, yang pengolahan logam,” katanya.
Agung mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan investasi terhambat. Dia menyebut, pencairan dana dari investor untuk eksekusi lapangan mandek. Akibatnya, pengerjaan persiapan untuk pengolahan logam juga terhambat.
Sementara ini, kata dia, pabrik pengolahan logam baru sampai ke tahap survei lahan. Besar kemungkinan pengerjaan baru akan dimulai usai pandemi Covid-19 berakhir.
“Kan sumber dananya itu yang terhambat. Karena ada Covid-19,” ucapnya.
Dia pun menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Cilacap, tengah bersiap menerapkan protokol normal baru. Salah satu yang telah dibuka adalah tempat ibadah dan objek wisata dan pusat ekonomi lainnya. Pembukaan dilakukan secara bertahap dan terus dipantau.