
Surabaya, gatra.net - Presiden RI Joko Widodo berharap tidak ada lagi penularan Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Apabila memang sudah tidak ada lagi penularan, maka kehidupan kenormalan baru sudah dapat diterapkan.
Hanya saja, Jokowi menginstruksikan agar kenormalan baru sebaiknya dilakukan secara bertahap. Dia mengistilahkan pra-kondisi, bahwa harus ada upaya yang menjamin keamanan kesehatan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat.
"Apabila nanti (wabah Covid-19) terkendali, lalu masuk ke New Normal hingga ke normal, saya minta tahapan-tahapannya dipra-kondisikan terlebih dahulu. Ada Pra-kondisi untuk menuju ke sana," kata Jokowi saat berpidato di Gedung Negara Grahadi, Kamis (25/6).
Baca juga: Di Surabaya Jokowi Sindir Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan
Setelah pra-kondisi tercipta, barulah memperhitungkan soal waktu. Jokowi menjelaskan, pemerintah daerah harus menentukan wilayah atau kota mana yang dianggap sesuai dengan pemberlakuan kenormalan baru.
Kemudian, lanjut Jokowi, pemerintah daerah dapat memberlakukan kenormalan baru di sektor mana yang telah diprioritaskan. Apakah sektor pariwisata, perdagangan, transportasi atau pendidikan, yang memiliki resiko penularan Covid-19 rendah.
"Bukan langsung semuanya (dibuka). Kita harus melalui tahapan-tahapan. Makanya saya sampaikan, gas dan rem nya harus pas betul. Sektor yang memiliki resiko (penularan Covid-19) rendah, tentu didahulukan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Soroti Penanganan Covid-19 di Surabaya Raya
Selain itu, Jokowi meminta keterlibatan tokoh masyarakat dan agama untuk berkampanye pentingnya protokol kesehatan. Antara lain, pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.
"Saya minta kepada gugus tugas nasional, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya dan Jawa Timur," tuturnya.
Kepada pemerintah daerah khususnya, dirinya juga mewanti-wanti agar selalu merujuk pada data perkembangan pandemi COvid-19 yang resmi. Jokowi ingin pemerintah berpatokan pada semua data hasil penelitian yang ilmiah dalam upaya penanggulangan wabah tersebut.
Menurutnya, saran dan masukan dari para ahli dan tenaga kesehatan sangat penting. Supaya, pemerintah daerah dapat membuat serangkaian rencana cadangan, mengingat angka penularan Covid-19 seluruh dunia sudah mencapai 10 juta jiwa.
"Kalkulasi semuanya. Hitung semuanya. Siapkan antisipasinya. Baik rumah sakit darurat, kebutuhan tempat tidur untuk isolasi. Harus betul-betul disiapkan. Akan saya pantau terus dan meilhat data-data yang ada di Jawa Timur," tegasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan lebih mengupayakan penanganan Covid-19 yang lebih intensif dalam dua pekan mendatang. Sehingga, upayanya nanti akan mampu menurunkan kasus penularan Covid-19 lebih signifikan.
"Mudah-mudahan kerja keras kita bisa memberikan penurunan (angka penularan Covid-19) yang lebih signifikan dari kasus yang muncul. Sebaliknya, juga meningkatkan angka kesembuhan pasien di Jawa Timur," kata Khofifah.