Home Politik Keyakinan Ganjar Jadi Penawar

Keyakinan Ganjar Jadi Penawar

Presiden RI Joko Widodo berulang tahun ke-59 pada Minggu (21/6). Ucapan dan doa pun mengalir dari sejumlah kepala daerah, seperti dari gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sebuah dukungan untuk sama-sama membawa negara ini pulih, setelah diterjang pandami Covid-19.

Kasus Covid-19 di Indonesia belum pasti kapan berakhirnya. Di Jawa Tengah, hingga Senin (22/6) pukul 11.00 WIB, tercatat kasus positif sebanyak 2.769. Dari jumlah itu, sebanyak 1.248 (45,07 %) sembuh, 1.289 (46,55 %) masih dirawat, dan 232 (8,38 %) meninggal dunia.

Ganjar Pranowo pun mendoakan Presiden Joko Widodo tetap sehat dan kuat menghadapi ujian wabah Covid-19. Lebih lanjut, Ganjar menyatakan, sebagai Gubernur Jateng akan membantu semaksimal mungkin agar negara Indonesia bisa kembali pulih seperti sedia kala. “Kami semua akan membantu agar semuanya bisa maju dan bangkit kembali. Selamat ulang tahun Pak Jokowi, sehat selalu,” ujarnya.

Dalam video berdurasi 47 detik ini, Ganjar menyatakan, semua tahu Republik Indonesia sedang diterjang badai Covid-19 sehingga membutuhkan pemimpin yang sabar dan kuat. “Kami yakin bapak kuat dan akan memimpin negara ini keluar dari wabah Covid-19 dengan baik,” ujarnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini juga menyampaikan dukungannya dan memastikan bahwa bersama seluruh masyarakat siap mendukung Presioden Jokowi dalam menghadapi wabah Covid-19. Video itu diposting di akun media sosial Ganjar Pranowo, yakni di Instagram @ganjar_pranowo, Twitter @ganjarpranowo, maupun Facebook Ganjar Pranowo.

Sementara itu, puluhan tenaga medis (nakes) di Kota Semarang dinyatakan positif Covid-19 dalam kurun waktu dua hari terakhir. Hal ini menambah daftar panjang tenaga medis yang menjadi korban saat menangani Covid-19.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, puluhan nakes positif Covid-19 tersebut berasal dari beberapa rumah sakit rujukan dan puskemas yang ada di kota lunpia ini. "Ada 63 tenaga kesehatan yang positif Covid-19. Nakes yang terinfeksi dari rumah sakit rujukan ada 35 orang, sementara 28 sisanya dari luar rumah sakit," jelasnya.

Hendi menjelaskan, puluhan nakes tersebut berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan stabil, dan tengah menjalani karantina di rumah dinas dan balai diklat. "Kondisinya mereka OTG atau orang tanpa gejala. Jadi cukup di karantina di rumah dinas dan diklat," jelasnya.

Menurut Hendi, melonjaknya jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang merupakan bentuk masifnya tes masal yang telah di lakukan oleh pemerintah kota. "Jadi dengan adanya tes masal yang kami lakukan, kami menemukan beberapa klaster baru penyebaran virus corona. Diantaranya ialah klaster tenaga medis, klaster komunitas," ujarnya.

Bahkan, lonjakan kasus corona pada dua hari terakhir juga disebabkan karena adanya resepsi pernikahan yang mengabaikan protokol kesehatan. "Kejadiannya empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang yang hadir. Dari situ ada dua orang keluarga dari pengantin yang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya tertular corona," ucapya.

Untuk itu, orang nomor satu di ibu kota Jawa Tengah ini meminta kepada masyarakat Kota Semarang untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Tolong pakai masker kalau tidak punya bisa minta ke sini dan selalu jaga jarak. Jangan karena merasa kuat dan muda, lantas jadi menyepelekan virus corona. Disiplin mematuhi protokol kesehatan adalah satu tanggung jawab kita melindung keluarga dan lingkungan," tandasnya. Muh Slamet

31