
Siak, gatra.net - Istana Assereyah Hasyimiah atau Istana Siak akan dibuka kembali pada 22 Juni 2020 setelah tiga bulan ditutup lantaran pandemi Covid-19. Dibukanya kembali Istana ini seiring penerapan tatanan normal baru yang akan dijalankan di Kabupaten Siak, Riau.
"Kita sudah sosialisasikan pelaksanaan tatanan normal baru ini, yang pada intinya sejumlah objek wisata di Siak akan kembali dibuka Senin besok," kata Kepala Dinas Pariwisata Siak, Fauzi Asni kepada gatra.net, Minggu (21/6).
Meski begitu Fauzi berharap agar tatanan normal baru di Kabupaten Siak nantinya tidak menimbulkan dampak negatif. Protokol masuk Istana Siak dimulai dari pembelian karcis dengan semuanya wajib memakai masker.
Ketika masuk pagar, pengunjung juga akan diwajibkan mencuci tangan dulu yang sudah disediakan oleh petugas. Lalu saat masuk istana juga harus antri dulu menunggu giliran di tenda yang telah disediakan.
Selanjutnya jika giliran masuk sudah tiba, pengunjung diberikan waktu 20-30 menit menikmati Wisata Sejarah Istana Siak. Hal ini juga sesuai dengan video lomba inovasi penerapan normal baru kategori pariwisata yang dilombakan Kementerian Dalam Negeri.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan, obat dan vaksin Covid-19 sampai saat ini masih dalam tahap penelitian sehingga memerlukan waktu yang lama untuk diberikan kepada masyarakat.
Namun demikian, lanjut dia, masyarakat harus tetap hidup, aman, sehat dan produktif terutama sektor ekonomi harus tetap tumbuh. Namun yang dibuka prioritasnya adalah daerah-daerah yang risikonya rendah tapi ekonomi tetap baik.
"Jadi daerah yang melaksanakan tatanan normal baru secara bertahap dari enam larangan PSBB dibuka pelan-pelan namun tetap disiplin dan tetap ada pengawasan terhadap masyarakat," kata dia.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan pelonggaran, daerah terlebih dahulu harus membuat peraturan bupati sebagai payung hukum. Kemudian memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan selanjutnya diadakan simulasi terlebih dahulu.
Menurut dia, Kabupaten Siak sudah siap untuk menerapkan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Namun harus tetap memperhatikan indikator kesehatan dan tetap menjaga protokol kesehatan, sehingga tidak terjadi lagi gelombang kedua dari penularan wabah mematikan itu.