Home Internasional Cina Bebaskan 10 Tentara India Usai Duel Maut 20 Tewas

Cina Bebaskan 10 Tentara India Usai Duel Maut 20 Tewas

New Delhi, gatra.net - Cina membebaskan 10 tentara India yang ditangkap dalam bentrokan perbatasan di ketinggian Himalaya yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India, kata laporan media, Jumat. Demikian AFP, 19/06.

Pembebasan ini dilakukan setelah beberapa putaran pembicaraan antara kedua pihak dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah pertempuran pada Senin, di mana sejumlah pasukan dari kedua belah pihak bertempur dengan tongkat bambu bertabur paku dan saling melempar batu.

Kesepuluh tentara itu dibebaskan Kamis malam, kantor berita Press Trust India dan media lainnya melaporkan.

Pemerintah India tidak memberikan komentar tetapi tentara mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: "Telah diklarifikasi bahwa tidak ada pasukan India yang hilang dalam aksi" setelah pertempuran di daerah Lembah Galwan di Ladakh.

Surat kabar Hindu itu mengatakan kesepakatan pembebasan dicapai pada pembicaraan antara tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat Cina.

India dan Cina saling menyalahkan atas pertempuran paling serius dalam lebih dari 50 tahun di sepanjang perbatasan Himalaya yang diperebutkan dengan sengit, di mana mereka berperang pada 1962.

Di tengah-tengah seruan untuk memboikot barang-barang Cina, ribuan orang menghadiri pemakaman pada Kamis untuk 20 tentara India yang tewas dalam bentrokan itu. Bendera dan poster Presiden Cina Xi Jinping dibakar di setidaknya dua kota.

Militer India mengatakan 18 tentara masih dirawat karena cedera serius. China telah mengakui bahwa mereka menderita korban tetapi belum memberikan angka. Menurut pemberitaan 50-55 tentara Cina terluka atau tewas.

Kedua belah pihak telah mengadakan serangkaian pembicaraan politik dan militer dalam upaya untuk menurunkan ketegangan tetapi saling mengintimidasi dalam pernyataan publik.

India seharusnya "tidak meremehkan keinginan Cina untuk melindungi kedaulatan teritorialnya," kata Cina setelah pembicaraan antara menteri luar negerinya Wang Yi dan mitranya dari India Subrahmanyam Jaishankar.

Pada gilirannya Jaishankar mengatakan bahwa Cina telah melancarkan serangan "pra-meditasi" yang akan memiliki "dampak serius" pada hubungan antara dua negara terpadat di dunia.

448