
Lombok Barat, gatra.net- Pembukaan proses belajar mengajar di sejumlah unit satuan pendidikan (USP) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), NTB dala tahun ajaran (TA) baru 2020/2021 belum pasti dilakukan. Pasalnya ditengah pandemi ini sejumlah sekolah baik dari TK, SD hingga SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten (Pemkab) Lobar masih harus menunggu kebijakan pemerintah provinsi NTB untuk selanjutnya bisa diberlakukan secara normal.
“Kita di daerah hanya bisa menunggu keputusan pemerintah pusat melalui provinsi provinsi kebijakan seperti apa yang bisa diterapkan di daerah dalam proses belajar-mengajar terkait denganaturan protokol kesehatan selama proses itu berlangsung di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Lobar H Nasrun di Lombok Barat, Senin (16/6).
Nasrun mengakui, kebijakan pemerintah atas sudah ditindaklanjutinya berupa kebijakan Kemterian Diknas, Surat Edaran Bupati Lobar. Kecuali itu strategi lain yang dilakukan yakni program belajar sistem luar jaringan (Luring) dengan mendatangi sekolah ataupun Kepala Lingkungan (Kaling) ataupun Kepala Dusun (Kadus) dimana para guru membawakan tugas ke rumah para peserta didik. Meski demikian para guru harus berkoordinasi dengan Kades ataupun Kadus untuk memastikan daerah yang dkunjunginya dalam kondisi aman (zona hijau) ataulah zona merah dari Covid-19.
“Bagi peserta didik yang tinggal di kaasan perkotaan sistem belajar-mengajar dilakukan secara daring. Selain itu para guru juga melakukan kreatifitas belajar dengan kolaborasi antara daring dan luring. Namun penerapan sistem ini belum begitu berhasil, karena daya dukung pembelajaran yang tidak maksimal,” kata Nasrun.
Menyinggung ujian semester, Nasrun mengatakan, hal ini bisa saja dilakukan dengan syarat tidak mengumpulkan peserta didik. Tim guru sebaiknya turun mengantar soal di sejumlah posko yang memiliki akses terdekat dengan wilayah tinggal siswa.
“Pembelajaran ataupun ujian semester sudah bisa dilakukan, namun para guru hendaknya tetap melalui syarat protokol kesehatan seperti penggunaan masker, mengatur jarak, cuci tangan sebelum memulai aktivitas belajar. Yang jelas kita berharap jangan sampai berkerumun saja,” kata mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung Iin.