
Semarang, gatra.net – Meski perjalanan kereta KA Kaligung Semarang Poncol-Tegal, dan KA Maharani Semarang Poncol-Surabaya Pasarturi telah dibuka, namun jumlah penumpang tak seramai sebelum menyebarnya Covid-19.
Pengamatan gatra.net di lapangan, suasana lenggang terlihat di Stasiun Poncol. Tak banyak calon penumpang yang berada di lokasi.
Sebelum melakukan perjalanan, para penumpang diwajibkan menggunakan masker dan mencuci tangan di wastafel atau menggunakan hand sanitizer.
Selanjutnya, para penumpang juga dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh petugas jika suhu tubuhnya di bawah 37,3 derajat, penumpang diperbolehkan masuk.
Tiap penumpang juga melakukan pemindaian barcode secara mandiri di meja boarding dan menunjukkan kartu identitasnya untuk dicocokan oleh petugas di layar monitor.
Salah satu penumpang tujuan Semarang-Tegal, Liza Tri mengaku memutuskan pulang ke kampung halamannya di Slawi lantaran kereta api Kaligung kembali dioperasikan.
"Iya pulang mau mudik. Kemarin tak tahan-tahan biar nggak pulang karena nggak ada kendaraan juga. Tapi sekarang Allhamdulillah normal lagi," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, tidak adanya kewajiban memiliki surat keterangan rapid test dalam perjalanan KA Lokal Kaligung juga merupakan hal yang sangat membantu.
"Allhamdulillah ndak wajib bawa surat rapid tes kalau mau pulang ke Tegal, kalau memang wajib ya berat banget. Masa harga tiket kereta cuma Rp70.000 tapi biaya untuk rapid tesnya sampai Rp400.000," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro mengatakan menuju era new nomal, pihaknya hanya membuka 15 persen atau total 10 perjalanan kereta api.
"Untuk KA Kaligung dioperasikan untuk empat perjalanan, KA Maharani ada dua perjalanan dan KA Kedungsepur ada empat perjalanan. Jadi total ada 10 perjalanan KA yang melintas di Daop 4," sebutnya.
Ia menyebut, para penumpang kereta api lokal juga tidak diwajibkan membawa surat keterangan rapid atau swab tes.
"Kalau lokal tidak pakai surat rapid atau swab tes. Kalau jauh itu baru pakai, dan bagi penumpang tujuan Jakarta juga diwajibkan membawa SIKM," paparnya.
Dalam era menuju new normal ini, KAI hanya menjual 70% tiket dari kapasitas tempat duduk yang tersedia untuk menciptakan physical distancing selama perjalanan.
"Tiket bisa dipesan secara online melalui aplikasi KAI Access dan channel online lainnya mulai H-7 keberangkatan KA. Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun dilayani mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA," katanya.