Home Laporan Khusus Diskon Pandemi Uang Kuliah

Diskon Pandemi Uang Kuliah

Wabah virus corona (covid 19) yang berimbas sektor ekonomi, juga memberikan efek pada kehidupan kampus di Sumsel. Kalangan mahasiswa dan orang tua mengajukan keringanan pembiayaan kuliah kepada pemerintah daerah. Gubernur Sumsel, Herman Deru akhirnya menelurkan kebjakan bantuan berupa pemotongan (diskon) uang kuliah bagi mashsiswa terdampak covid 19 dengan besaran Rp1juta/tahun.

Kebijakan baru ini pun disampaikan Gubernur Sumsel, Herman Deru setelah menerima kunjungan beberapa perwakilan mahasiswa, Kamis (11/6). Dikatakan Herman Deru, kebijakan yang dikeluarkan mengenai bantuan kepada mahasiswa ini dilakukannya sebagai kepala daerah, yang memahami kondisi masyarakatnya. Saat pandemi, kelompok masyarakat rentan yang terdampak selain sektor ekonomi, juga terdapat para orang tua yang harus memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya, termasuk uang kuliah.

“Saya sudah himbau agar Perguruan Tinggi (PT) baik negeri dan swasta memberikan pemotongan uang kuliah kepada mahasiswa yang terdampak. Namun memang kemampuan organisasi PT, berbeda-beda,” ujarnya, Kamis (12/6).

Karena itu, himbauan yang telah dikeluarkan hendaknya disinkronkan pada kemampuan lembaga dan butuh kordinasi pada lembaga yang menaunginya. “Ada dana bantuan yang diberikan dengan nilai lebih kurang Rp10 Miliar sekaligus program bantuan mahasiswa berupa potongan uang kuliah Rp1Juta/tahun bagi bagi PT yang berstatus negeri dan swasta,” terangnya.

Sebelumnya pada rapat yang dipimpin Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya diketahui jika perwakilan lembaga yang menaungi PT akan menyikapi himbauan yang dikeluarkan pemerintah daerah tersebut.

Meski Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah II, Sumsel-Babel Muhammad Helmi menyampaikan jika kondisi kampus swasta juga beragam, misalnya terdapat kampus yang sudah mapan memiliki jaringan bisnis yang luas, namun ada juga kampus swasta yang masih skala menangah dan sedang. Karena itu, perlu kontribusi pemerintah daerah dalam mengadapi permasalahan imbas virus covid 19 di dunia PT saat ini. “Sesuai dengan arahan Kementrian Pendidikan, dan Dikti bersama komisi X, juga butuh dukungan pemerintah daerah,”ucapnya.

Di Universitas Sriwijaya (Unsri), Presiden Mahasiswa Muadz Aminuddin mengatakan pengaruh virus covid 19 juga dialami di kampus. Misalnya, sebagai upaya mencegah penyebaran virus, maka kegiatan pembelajaran diselenggarakan secara virtual. Sehingga, mahasiswa yang seharusnya berada di mess, dipulangkan. “Pengaruhnya cukup banyak. Terakhir pihak rektorat sudah mengembalikan uang mess yang seharusnya ditempati, namun selama upaya pencegahan, mess dikosongkan. Uang tersebut sudah diterima mahasiswa,” ungkapnya.

Upaya berkordinasi dengan pihak Rektorat Unsri sudah dilakukan mahasiswa sejak Maret lalu. Pihak Mahasiswa sudah berupaya menemui pimpinan kampus guna menyampaikan berbagai permasalahan, seperti Uang Kuliah Tunggal (UKT) baik UKT mahasiswa aktif, dan UKT mahasiswa baru, semester pendek, subsidi kuota mahasiswa dan perihal maggang (KKN) bagi beberapa fakultas di Unsri. Dari seluruh persoalan yang muncul, BEM berupaya menyusun info grafisnya agar lebih memudahkan penyampaian keinginan kepada pihak rektorat. Setelah itu, kembali menyurati pihak Rektorat guna bersedia melakukan audiensi via virtual dengan perwakilan mahasiswa.

Saat rapat bersama pemerintah daerah, Wakil Rektor I Unsri, Zainuddin Nawawi juga menjanjikan akan melaksanakan himbauan atas pemotongan uang kuliah mahasiswa dari pemerintah daerah tersebut.

143