


Surabaya, gatra.net - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyatakan masih membutuhkan donor darah dari pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Sebab, 21 bag plasma convalescent sumbangan dari pemerintah pusat, telah habis.
Namun, belum cukup untuk menyembuhkan semua pasien Covid-19 di Jawa Timur yang kini dalam kondisi kritis. Karena itu tim gugus tugas kembali meminta para pasien yang berhasil sembuh untuk mendonorkan darahnya.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya telah mengontak RSPAD untuk meminta tambahan bantuan bag plasma convalescent. Meski demikian, dirinya menyatakan masih membuka kesempatan bagi penyintas Covid-19 yang ingin donor darah.
"Kemarin Rabu (3/4) plasma darah yang dibawa Pak menteri (Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto) sudah habis hari ini. Nah, sekarang ada satu lagi pasien yang butuh pakai plasma convalescent," kata Joni saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis (4/6)
Joni menjelaskan, sebenarnya terapi plasma convalescent untuk pengobatan Covid-19 tersebut masih harus diuji klinis. Istilahnya, clinical research, untuk mengetahui lebih jauh terkait manfaat dan dampak negatifnya terhadap pasien.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, meski masih harus melalui uji klinis, WHO telah mengakui keampuhan terapi tersebut sejak Mei lalu. Karenanya, dirinya mengajak semua Youtuber dan influencer di Jawa Timur mengkampanyekan donor darah bagi Covid-19 survivor yang berusia 17 hingga 60 tahun.
"(Terapi plasma convalsecent) sudah mendapat persetujuan dari WHO tanggal 29 Mei kemarin. Untuk itu kami ajak teman-teman youtuber, vlogger, dan blogger untuk mengajak para survivor mendonorkan plasma-nya," kata Khofifah.
Lalu, bagaimana caranya apabila para pasien Covid-19 yang telah sembuh, ingin menyumbangkan plasma darahnya? Para Covid-19 survivor dapat menghubungi dr. Agi Harliani di nomor telepon 081285224426.
Pendonor akan diarahkan untuk mendonorkan darahnya di RSU dr. Soetomo dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Hingga saat ini, hanya dua rumah sakit tersebut yang mampu mengolah darah menjadi terapi plasma convalescent.
Prosesnya sama dengan donor darah pada umumnya. Petugas medis akan memeriksa kondisi darah pendonor. Apakah darah pendonor mengandung penyakit selain Covid-19 atau tidak.
Kemudian, petugas akan memproses darah pendonor dengan mengeliminasi atau membuang sel darah merahnya. Pembuangan sel darah merah, akan menyisakan plasma darah yang berisi sel darah putih dan anti-body.
Anti-body itulah yang nanti akan menjadi obat bagi penderita Covid-19 lain yang kini dalam keadaan kritis. Sebab, anti-body pasien Covid-19 yang telah sembuh mengandung anti-body spesifik yang dapat membunuh virus menular tersebut.