


Surabaya, gatra.net - Jumlah masyarakat Jawa Timur yang positif mengidap Covid-19 bertambah 502. Salah satu faktor penyebab tingginya angka tersebut adalah para pemudik yang menggunakan transportasi udara.
Data dari Bandara Internasional Juanda yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyebutkan ada kenaikan arus penumpang yang datang dan berangkat. Mulai dari hanya sekira 27 hingga 30 penumpang saja, melonjak sampai 1500 per Kamis (21/5).
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan, banyaknya pemudik via jalur udara tersebut menjadi ke-3 penyumbang terbesar kenaikan jumlah kasus Covid-19. Sehingga, lanjut Joni, tingginya mobilitas masyarakat tentu berpotensi jadi sumber penularan.
"Maka mobilitas dari penumpang udara yang cukup banyak. Grafiknya naik terus dari hari ke hari. Yang datang 1400, yang berangkat 1500," kata Joni saat memberikan keterangan pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis (21/5).
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso mengatakan, tidak hanya mobilitas pemudik via udara. Ada juga sejumlah cluster tambahan yang juga menjadi penyumbang tingginya angka positif Covid-19.
Menurut Kohar, ada sejumlah cluster tambahan per hari ini. Diantara cluster-cluster tersebut ditemukan orang-orang positif Covid-19 yang pernah melakukan perjalanan ke daerah-daerah terjangkit.
"Berbagai cluster yang ada, nambah-nambah. Diantara cluster itu, kami tidak kumpulkan (kategorikan), ada orang-orang yang bepergian," kata Kohar.
Ditanya berapa persen kontribusinya pada penambahan angka kasus Covid-19, Kohar tidak dapat menyebutkan. Yang jelas, setiap ada tambahan cluster, akan ada orang-orang yang diketahui telah melakukan perjalanan dari dan ke Jawa Timur.
Sebagai informasi, penyumbang terbesar tingginya tambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur adalah dari dua kategori. Yakni, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dinyatakan positif.
PDP menyumbang angka positif COvid-19 sebesar 53,3 persen. Sedangkan OTG, menyumbang 34,2 persen tingginya angka positif Covid-19. Meski demikian, OTG banyak mendominasi angka kasus baru.